01/01/2018 - 02/01/2018

Perlu diketahui, bahwasannya shalawat kepada Nabi merupakan salah satu bentuk ibadah yang agung. Tetapi banyak sekali penyimpangan dan bid’ah yang dilakukan banyak orang seputar shalawat Nabi. Berikut ini jawaban kami terhadap pertanyaan saudara.
1. Shalawat Nabi memang banyak macamnya. Namun secara global dapat dibagi menjadi dua.
a. Shalawat Yang Disyari’atkan.
Yaitu shalawat yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada para sahabatnya. Bentuk shalawat ini ada beberapa macam. Syaikh Al Albani rahimahullah dalam kitab Shifat Shalat Nabi menyebutkan ada tujuh bentuk shalawat dari hadits-hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ustadz Abdul Hakim bin Amir bin Abdat hafizhahullah di dalam kitab beliau, Sifat Shalawat & Salam, membawakan delapan riwayat tentang sifat shalawat Nabi.

Lanjut

Bersholawat sesuai sunnah

Posted on

Saturday, January 13, 2018

Sabda Rasulullah S.A.W kepada Mu'adz, "Wahai Mu'adz, apabila di dalam amal perbuatanmu itu ada kekurangan :
  • Jagalah lisanmu supaya tidak terjatuh di dalam ghibah terhadap saudaramu/muslimin.
  • Bacalah Al-Qur'an
  • tanggunglah dosamu sendiri untukmu dan jangan engkau tanggungkan dosamu kepada orang lain.
  • Jangan engkau mensucikan dirimu dengan mencela orang lain.
  • Jangan engkau tinggikan dirimu sendiri di atas mereka.
  • Jangan engkau masukkan amal perbuatan dunia ke dalam amal perbuatan akhirat.
  • Jangan engkau menyombongkan diri pada kedudukanmu supaya orang takut kepada perangaimu yang tidak baik.
  • Jangan engkau membisikkan sesuatu sedang dekatmu ada orang lain.
  • Jangan engkau merasa tinggi dan mulia daripada orang lain.
  • Jangan engkau sakitkan hati orang dengan ucapan-ucapanmu.

Lanjut

Seorang santri mendatangi rumah seorang Kyai di Kampung yangterkenal amat mumpuni dalam ilmu hadits. Tetapi saat ia memasuki rumahkyai dan duduk di ruang tamu, timbullah banyak pertanyaan dalam pikirnya mengapa banyak gambar tertempel di dinding, mulai dari gambar presiden dan wapresnya, hingga gambar keluarganya. 

Lanjut

Abu Bakar r.a telah ditanya tentang ke mana ruh pergi setelah ia keluar dari jasad, maka berkata Abu Bakar r.a : "Ruh itu menuju ke tujuh tempat" :-
  • Ruh para nabi dan utusan menuju ke syurga Adnin.
  • Ruh para ulama menuju ke syurga Firdaus.
  • Ruh para mereka yang berbahagia menuju ke syurga Illiyyina.
  • Ruh para syuhadaa berterbangan seperti burung disyurga sekehendak mereka.
  • Ruh para mukmin yang berdosa akan tergantung di udara tidak di bumi dan tidak di langit sampai hari kiamat.
  • Ruh anak-anak orang yang beriman akan berada di gunung dari minyak misik.
  • Ruh orang-orang kafir akan berada dalam neraka Sijjin, mereka disiksa beserta jasadnya sampai hari kiamat.

Lanjut