MAKALAH LEKSIKOGRAFI

“ TOKOH-TOKOH LEKSIKOLOGI ARAB”


Disusun Oleh :

1. Dillah Faridah       : A01207014
2. Dewi Kholilah       : A01207047
3. Yusuf Arisandi      : A012070
4. Ach. Marzuki        : A01207033
               




BAHASA DAN SASTRA ARAB
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURABAYA
2010



KATA PENGANTAR

Segala puji –syukur hanya bagi Allah swt, atas segala nikmat, hidayat dan taufiq-Nya. Shalawat dan salam semoga selalu terhaturkan kepada Nabi Muhammad saw beserta keluarga dan para sahabatnya yang selalu menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran dan kejujuran, baik dalam kata maupun makna, serta seluruh umat yang dicintainya .
Alhamdulillah penulis ucapkan seiring terselesaikannya makalah ini dan tak lupa penulis ucapkan terima kasih paea semua pihak yang telah membantu dalam proses menyelesaikan makalah ini. Khususnya pada Bapak Dosen Pembimbing mata kuliah Leksikografi Arab yang telah banyak menyumbangkan dan mentransferkan ilmunya kepada kami dalam proses belajar mengajar .
Tentunya dalam makalah sederhana ini maih banyak kekurangan-kekurangan yang kita dapati bersama. Oleh karena itu sebelumnya penulis mohon maaf serta mohon saran dan kritikan yang membangun demi tersenpurnakannya makalah ini .

                                                                     Surabaya, 30 Mei 2010
                                 

                               Penulis
























DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR ……………………………………………i

DAFTAR ISI………………………………………………………ii

                  BAB  I   PENDAHULUAN
                               1.1 Latar belakang ……………………………………….1
1.2 Rumusan Masalah …………………………………....1
1.3 Tujuan masalah ……………………………………....1

                  BAB  II  PEMBAHASAN
                                 A. Tokoh-tokoh leksikologi Arab ………………………
                                 B. Biografi tokoh-tokoh leksikologi…………………….
                     C. Karya-karya yang dihasilkan ………………………..

     BAB  III  KESIMPULAN  ……………………………………...

     DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………..



























BAB  I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setelah mengetahui tentang makna leksikologi dan perkembangannya, serta beberapa hal yang terkandung didalamnya, maka patutlah kita mengetahui tokoh-tokoh leksikolografi itu sendiri, diantaranya yaitu Ibnu Duraid, Ibnu Faris Al-Razi, Ibnu Jinni, serta Ismail bin Hammad Al-Jauhari . Maka dari itu makalah berikut ini mencoba membahasnya secara singkat, dengan tujuan sebagai panduan untuk membahas masalah-masalah yang ada didalamnya .

1.2  Rumusan Masalah

1.    Mengetahui tokoh-tokoh Leksikologi Arab
2.    Mengetahui biogafi tokoh-tokoh leksikologi Arab
3.    Mengetahui karya-karya yang dihasilkan

1.3 Tujuan Masalah
      1. Kita dapat mengetahui tokoh-tokoh leksikologi Arab
      2. Kita dapat mengetahui biografi tokoh-tokoh leksikologi Arab
      3. Kita dapat mengetahui karya yang dihasilkan






















  
BAB II

TOKOH-TOKOH  LEKSIKOLOGI ARAB

1.    Ibnu Duraid

A. Biografi
Nama lengkapnya Muhammad bin Al-Hasan bin Duraid Al-Azdi (321-233 H / 838-933 M).Lahir di Basrah,lalu pindah ke Oman dan menetap di sana selama 12 tahun, kemudian ia kembali lagi ke Basrah, Irak . Ibnu Duraid dikenal sebagai pakar bahasa dan sastra Arab . Ia gemar mengembara dari satu tempat ke tempat lain untuk menuntut ilmu bahasa dan memperkuat tesisnya.Ia pernahberkelana kedaerah-daerah pinggiran di Persia.pengembaraannya di negeri iran tercatat dalam Diwan faris karya Abu mikal.kemudian dia kembali ke Baghdad. Ibnu Duraid meninggal di Baghdad pada usia 95 tahun.

B. Pemikirannya
    Ibnu duraid dikenal sebagai sosok ulama’ yang ulet cerdas dan kuat hafalannya.ia berhasil mencetak murid-murid yang sepesialis dibidang bahasa dan sastra.
    Kamus Al-jamharahkarya Ibnu Duraid merupakan kamus pertama yang menggunakan sistem alfabetis khusus. Ia berani tampil beda dengan mengesampingkan model-model kamus fonetik yang kala itu berkiblat pada kaus Al-‘Ain karya Kholil. Namun, materi-materi kata dalam kamusnya Ibnu duraid banyak mengambil dari kamus Al-‘Ain. Bahkan, dalam hal penjelasan (syarah), gaya bahasa (uslub)dan argumentasi (istisyhad), antara  kamus Al-jamharah dankamus Al-‘Ain dapat dikatakan sama. Kamus Al-jamharoh dapat dikatakan kurang memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan leksikologi bahasa arab. Sistematika urutan alfebetis hijaiyah yang diusung oleh ibnu duraid hanya mengekor pada hasil kreasi natsr bin ashim yang sebelumnya telah menyusun huruf hijayah dari alif hingga ya’.

C. Karya –karya Ibnu Duraid
    -Al-jamharah, Al-isytiqaq(ilmu tentag nasab), Al-maqshur wa Al-mamdud(ilmu sharaf), Al-mujtaba, Taqwim Al-lisan, Dakhir Al-Hikmah, Shifa Al-Siraj wa Al-Lijam, Al-Malahin, Al-Sahab wa Al-Ghaits, Adab Al-Katib, Al-Amaly, Al-Wisyah, Zuwar Al-‘Arab dan Al-Lughaat.

2.    Ibnu Faris Al-Razi

A.Biografi
    Abu husain ahmad bin faris bin zakariyah bin hubaib al-qozwini al-razi (329-395 H/941-1004 M), demikian nama lengkap ibnu faris. Ada pendapat lain yang mengatakan, bahwa nama aslinya adalah ahmad bin zakaria bin faris. Ibnu faris lahir di daerah ristaq al-zahra’, sebuah kampung yang termasuk bagian dari desa karsifah dan jiyanabadz di wilayah qozwin. Semua ulama sepakat, bahwa ibnu faris meninggal duia di kota raid an makamnya berhadapan dengan abul hasan ali bin abdul aziz al-jurjani. Tahun wafatnya ibnu faris masih di perselisihkan, ada yang mengatakan ibnu faris meninggal pada tahun 360 H, ada yang mengatakan 369 H, 375 H dan 390 H. sebagaimana ilmuwan lainnya, ibnu faris juga gemar mencari ilmu. Tempat paling lama yang di diami oleh ibnu faris adalah kota Hamzan sebelum akhirnya ia pindah ke kota Raid an meninggal dunia di sana .

B.Pemikirannya
    Guru yang paling berpengaruh dalam membentuk kepribadian Ibnu Faris adalah ayahnya sendiri yaitu Faris bin Zakaria. Seorang  fakih, ahli bahasa juga sastrawan. Ibnu Faris banyak belajar Fiqih madzab Syafi’i dari ayahnya dan ia pun menjadi penganut madzab Syafi’iyah, walaupun pada akhirnya ia pindah ke madzab Malikiyah ketika ia tinggal di kota Rai .

C.Karya-karyanya
    Ibnu Faris bukan hanya mumpuni di bidang leksikologi dan ilmu bahasa saja, namun ia adalah ulama yang memiliki kemampuan yang lengkap diberbagai bidang. Hal itu dapat dilihat dalam karya-karya tulisnya yang mencakup berbagai bidang ilmu. Paling tidak ada 45 buku yang ditulis oleh Ibnu Faris. Diantaranya, Al-Ittiba’ wal Muzawwijah., Ikhtilaf Nahwiyyin, akhlaqun Nabi, Ushulul Fiqh, Al-Ifrad, Al- Amaly serta masih banyak yang lainnya .

  

3.    Ibnu Jinni

A.Biografi
     Nama lengkap Ibnu jinni adalah Abul Fath Utsman bin Jinni Al-Mushily(320-390 H / 932-1001 M). Ia adalah ulama terkenal di bidang ilmu nahawu dan sastra. Masa kecilnya dihabiskan di kota Mosul, Irak. Konon ayahnya bekerja sebagai pembantu setia seorang hakim di Mosul bernama Sulaiman bin Fahd Al-Azdi. Sekalipun demikian, status sosial itu tidak menyurutkan Ibnu Jinni untuk menuntut ilmu dan memperoleh pendidikan seperti anak-anak lainnya.
    Sejak kecil ia dianugerahi ghira ilmiah atau semangat kuat untuk belajar dari para syekh yang ada di daerah kelahirannya. Hampir semua halaqah (majelis taklim) telah dihadiri Ibnu Jinni untuk menuntut ilmu dari para pengasuh dan syekh yang ahli di bidangnya masing-masing. Di usianya yang masih belia,17 tahun, ia telah menguasai ilmu sharaf. Hingga Ibnu Jinni berkenalan dengan seorang syekh bernama Abu Ali Al-Farisi yang dikenal sebagai pakar ilmu bahasa dan nahwu di zamannya. Sejak itu Ibnu Jinni hanya menetapkan pilihannya untuk hanya belajar kepada Abu Ali Al-Farisi dan meninggalkan halaqah lainnya. Selama 40 tahun lamanya, Ibnu Jinni menjadi murid setia Abu Ali Al-Farisi hingga ia mewarisi ilmu dari gurunya.
    Ibnu Jinni dan gurunya pindah ke kota Halb, ibu kota Bani Hamdan. Di sana mereka tinggal selama 5 tahun dan mendirikan majelis taklim yang dihadiri para ulama lainnya. Di kota itu pula Ibnu Jinni dan gurunya berkenalan akrab dengan Al-Mutabbi, salah satu pakar di bidang bahasa dan sastra. Mereka saling bertukar pikiran tentang masalah-masalah tata bahasa Arab. Kemudian Ibnu Jinni dan gurunya berpindah berpindah ke Damaskus, lalu ke Bagdad untuk melanjutkan misi dakwah dan taklim.

B. Karya Ibnu Jinni
    Karya ilmiah yang berhasil ditulis oeh Ibnu Jinni mencakup 67 buku, namun bukunya yang paling popular hingga kini adalah Al-Khasaish, sebuah buku yang isinya komprehensip meliputi dasar-dasar ilmu nahwu, kaidah usul fiqh dan nahwu, dan analisis sikologi terhadap makna-makna kosa kata bahasa Arab. Bukunya yang terdiri dari 162 bab ini, pernah ia hadiahkan kepada Sultan Baha’uddin Al-Buwaihi, tepatnya setelah guru Ibnu Jinni meninggal dunia.

C. Pemikirannya
    Di bidang fiqh Ibnu Jinni mengikuti madzab Imam Hanafi.. Di bidang akidah, ia lebih memilih sebagai pengikut mu’tazilah dan di bidang ilmu nahwunya condong ke madzab ulama Basrah. Beberapa pendapat Ibnu jinni yang mengundang konteroversi di dalam kitab Khasaish , antara lain kritiknya terhadapa Al-Kitab karya Sibawaih dan pendapatnya yang bahwa ilmu bahasa Arab termasuk kaidah islam.

4.    Ismail bin Hammad Al-Jauhari

A.    Biografi
Ismail bin Hammad Al-Jauhari (w.393 H/1003 M) berasal dari desa Farab. Ia telah masuk ke Irak, lalu ia berkelana ke Hijaz menuju kepedalaman desa-desa badui untuk mempelajari dialek bangsa Arab dan syair-syair asli gubangan penduduk desa (badui) yang masih memiliki tingkat kebahasaan yang fasih dan tidak terkontaminasi pengaruh dialek dari para pendatang. Setelah lama berkelana, ia kembali ke Khurasan dan menetap di Naisabur.
     B. Pemikirannya    
Selain dikenal sebagai seorang pakar bahasa Arab yang kreatif dan leksikolog karena karyanya,kamus Al-Shihah Fi Al-Lughah  sebanyak dua jilid, ia juga dikenal sebagai orang yang meninggal dunia karena “kreatifitas”-nya sendiri. Konon , Al-Jauhari memanggil penduduk Naysabur untuk memperkenalkan salah satu karyanya berupa alat untuk terbang. Kala itu, ia mengikat tangannya dengan kayu berukuran lebar seperti sayap burung, lalu ia segera menyepak-nyepakkan kedua tangannya layaknya burung yang akan terbang. Tak lama kemudian, ia berhasil terbang ke angkasa, namun akhirnya ia terjatuh karena kehabisan tenaga, lalu ia menghembuskan nafas terakhirnya .

C.Karya  Ismail bin Hammad Al-Jawhari
    Kamus Al-shihah sebagai kamus pertama yang memperkenalkan sistem Al-Qafiyah jelas mendapat perhatian besar di kalangan ulama. Kontribusi sistem ini, dinilai amat membantu bagi para sastrawan dalam menyusun maupun memahami sajak dalam syair maupun prosa bahasa Arab. Sambutan para ulama itu dibuktikan dengan munculnya buku-buku lain yang berusaha meneliti kamus Al-Shihah .
    Beberapa ulama ada yang sekedar menulis buku untuk memberi komentar atau tambahan (taliqat), bahkan ada yang memberi kritikan, ataupun ada yang berusaha membuat ringkasan (ikhtisar) sebagai bentuk pengakuan dan penghargaan terhadap kamus tersebut .


BAB III
SIMPULAN

Setelah membahas tokoh-tokoh leksikologi Arab, pemikirannya serta karya-karya yang dihasilkan oleh masing- masing tokoh, maka dapatlah kita simpulkan bahwa masing-masing tokoh memiliki kelebihan ataupun kekurangan, untuk itu patutlah kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berterima kasih kepada tokoh-tokoh tersebut yang telah memberikan ilmunya melalui karya-karyanya.

































DAFTAR PUSTAKA

Ayyad, syukri Muhammad. 1982. Madkhal ila Ilm. Al-Usluub. Riyad, Saudi Arabia: Dar Al-Ulum

Abu Faraj, Muhammad Ahmad. 1966. Al-Ma’ajim Al-Lughawiyah Fi Dhawi’I Dirasaat Ilm Al-Lughah Al-Hadis. Bairut, Libanon: Dar An-Nahdhah Al-Arabiyah

Munawir, Warson. 1984. Kamus Al-munawir Arab-Indonesia. Yogyakarta: Ponpes Al-Munawir Krapyak

TAUFIQURROCHMAN, H.R. . 2008,  Leksikologi Bahasa Arab. Yogyakarta

http://www.lexicons.ajeebs.com
http://www.awu-dam.org
http://www.al-islam.com

TOKOH-TOKOH LEKSIKOLOGI ARAB

Posted on

Wednesday, November 21, 2012