Materi  I
Konsep Dasar Pengelolaan Kelas
A.    Pengertian Pengelolaan Kelas
Pengelolaan kelas terdiri dari dua kata yaitu pengelolaan dan kelas. Pengelolaan merupakan proses yang memberikan pengawasan pada semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan kebijakan dan pencapaian tujuan. Sedangkan kelas Menurut Hamalik (dalam Djamarah 2006:175) ”kelas adalah suatu kelompok orang yang melakukan kegiatan belajar bersama yang mendapat pengajaran dari guru”
Pengelolaan kelas merupakan usaha sadar, untuk mengatur kegiatan proses belajar mengajar secara sistematis. Usaha sadar itu mengarah pada persiapan bahan belajar, penyiapan sarana dan alat peraga, pengaturan ruang belajar, mewujudkan situasi/kondisi proses belajar mengajar dan pengaturan, waktu, sehingga proses belajar mengajar berjalan dengan baik dan tujuan kurikuler dapat tercapai.


B.     Fungsi Pengelolaan Kelas
Di bawah ini adalah fungsi dari pengelolaan kelas yaitu:
v    Menjadikan kelas kondusif
v    Belajar mengajar terasa menyenangkan
v    Menciptakan kelas yang efektif dan efisien
v    Mempermudah guru dalam mentransfer ilmu pengetahuan
v    Memberikan dan melengkapi fasilitas kelas untuk segala maacam tugas
v    Memelihara tugas agar dapat berjalan lancer
Dari fungsi pengelolaan kelas telah dipaparkan di atas, maka dapat menarik kesimpulan bahwa fungsi pengelolaan kelas tidak terlepas dari menciptakan kondisi kelas untuk tercapainya tujuan pendidikan dan pengajaran, atau dengan kata lain untuk mengoptimalkan komponen – komponen dalam kelas, berupa ketatalaksanaan, aturan-aturan yang menentukan terjadinya proses belajar mengajar.

C.     Tujuan Pengelolaan Kelas
Tujuan pengelolaan kelas menurut Sudirman (dalam Djamarah 2006:170) pada hakikatnya terkandung dalam tujuan pendidikan. Tujuan pengelolaan kelas adalah penyediaan fasilitas bagi macam-macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial, emosional, dan intelektual dalam kelas. Fasilitas yang disediakan itu memungkinkan siswa belajar dan bekerja. Terciptanya suasana sosial yang memberikan kepuasan, suasana disiplin, perkembangan intelektual, emosional, dan sikap serta apresiasi pada siswa. Sedangkan Arikunto (dalam Djamarah 2006:178) berpendapat bahwa tujuan pengelolaan kelas adalah agar setiap anak di kelas dapat bekerja dengan tertib sehingga segera tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisien.
Tujuan pengelolaan kelas adalah agar semua siswa dapat terpenuhi fasilitas kegiatan belajar, supaya siswa dapat belajar secara efektif dan efisien.
BAB II
Problematika Pengelolaan Kelas
A.    Ruang Lingkup Problematika Pengelolaan Kelas
Problematika ini menguji seorang guru dalam menyelesaikan masalah dalam tugas pengelolaan kelas, disini perkembangan profesi sangat diperlukan karena keterkaitan tugas utama seorang guru, guru akan sering mengalami permasalahan-permasalahan yang dihadapi di dalam kelas. Permasalah ini dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu permasalah yang menyangkut pengajaran dan pengelolaan kelas. Guru harus mampu dalam menyelesaikan permasalah yang terjadi dan menemukan pemecahan masalah secara tepat. Pengelolaan kelas lebih berkaitan dengan upaya-upaya untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar-mengajar.

B.     Jenis-jenis Problematika Pengelolaan Kelas
a.       Masalah perorangan
Penggolongan masalah perorangan ini didasarkan atas anggapan dasar bahwa tingkah laku manusia itu mengarah pada pencapaian suatu tujuan. Setiap individu memiliki kebutuhan dasar untuk memiliki dan untuk merasa dirinya berguna. Permasalah perseorangan ini hanya menyangkut seorang saja.
b.      Masalah kelompok
Ada beberapa masalah kelompok, yaitu : ketidak kompakan dari setiap anggota, reaksi secara negatif terhadap setiap anggota kelompok, tidak ada semangat dan kerja sama dalam kelompok, kegiatan anggota yang menyimpang pada ketentuan, dan ketidak mampuan dalam menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan.

C.     Beberapa pendekatan problematika pengelolaan kelas
a.       Behavior – Modification Approach (Behaviorism Apparoach)
Dalam pendekatan ini mengasumsikan bahwa perilaku baik dan buruk adalah hasil belajar. Upaya memodifikasiperilaku dalam mengelola kelas dilakukan melalui pemberian positive reinforcement (untuk membina perilaku positif) dan negative reinforcement (untuk mengurangi perilaku negatif).
b.      Socio-Emotional Climate Approach (Humanistic Approach)
Dalam pendekatan ini mengasumsikan bahwa proses belajar yang baik itu dipengaruhi oleh hubungan interpersonal antara siswa dan guru menjadi peranan terpenting dalam terbentuknya iklim social-Emosional.
c.       Group Process Approach
Asumsi yang mendasari penggunaan pendekatan ini adalah bahwa pengalaman belajar berlangsung dalam konteks kelompok sosial dan tugas guru adalah membina dan memelihara kelompok yang produktif dan kohesif.

BAB III
Pendekatan Pengelolaan Kelas

Pendekatan  pada pengelolahan terdapat beberapa pendekatan yang digunakan agar dapat berjalan sesuai yang diinginkan. Diantaranya adalah :

a.    Pendekatan Managerial
b.   Pendekatan Psikologikal
c.    Pendekatan Sistem

A.    Pendekatan Managerial
Pendekatan managerial merupakan pendekatan yang dilakukan dengan kegiatan manejemen atau mengatur, mengontrol, dan mengelola kelas dengan baik agar semua fungsi dari berbagai komponen terkoordinasi serta menyumbang secara maksimal demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.  Dalam pendekatan ini dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu :
1.      kontrol Otoriter
2.      Kebebasan Liberal
3.      Kebebasan Terbimbing

B.     Pendekatan Psikologikal
Pendekatan psikologikal merupakan pendekatan yang dilakukan dengan cara mengamati perilaku yang dilakukan oleh seseorang. Terdapat beberapa pendekatan yang didasarkan atas studi psikologis yang dapat dimanfaatkan oleh guru dalam membina disiplin kelas pada siswanya. Pendekatan yang dimaksud antara lain sebagai berikut :
1.      Pendekatan Modifikasi Tingkah Laku (Behavior-Modification)
2.      Pendekatan Iklim Sisio-Emosional (Socio-Emotional Climate)
3.      Pendekatan Proses Kelompok (Group Process)
4.      Pendekatan Elektif

C.     Pendekatan Sistem
Pendekatan Sistem merupakan Serangkaian langkah-langkah pemecahan masalah yang memastikan bahwa masalah dipahami, solusi alternative dipertimbangkan dan solusi yang dipilih bekerja.
Tahap dan Langkah Pendekatan Sistem
1.      Usaha Persiapan
2.      Usaha definisi
3.      Usaha Solusi


BAB IV
Teknik Pengelolaan Kelas

A.    Hal-hal yang berpengaruh terhadap Pengelolaan Kelas
Ada beberapa faktor yang harus diperhatiakan dala pengelolaan kelas, agar pengelolaan kelas dapat dilaksanakan secara maksimal dan membantu proses pembelajaran. Faktor- faktor tersebut adalah :
a.       Pribadi Pendidik
Dalam pengelolaan kelas guru sangat berperan penting didalamnya, jadi seorang guru harus memiliki pribadi pendidik yang bertaqwa pada Tuhan YME, pribadi yang mempunyai sifat terpuji seperti sabar, demokratis, sopan santun, menghargai pendapat orang lain, dan tanggap dalam pembaharuan.
b.      Disiplin Kelas
Disiplin kelas merupakan keadaan tertib dimana guru dan siswa yang bergabung dalam suatu kelas tunduk pada peraturan yang telah ditetapkan dengan senang hati.

B.     Teknik Pembinaan Kelas
Teknik-teknik pembinaan disiplin tersebut diantaranya adalah:
a.    Teknik “Inner Control”
Pengendalian prilaku berasal dari siswa sendiri
b.   Teknik “ Eksternal Control “
Pengendalian berasal dari luar diri siswa
c.    Teknik “ Cooperative Control “
Kerja sama antar guru dan siswa

C.     Sumber Pelanggaran Disiplin
            Ada beberapa sumber-sumber pelanggaran disiplin didalam kelas, diantaranya yaitu :
a.       Tipe kepemimpinan guru yang otoriter
b.      Pengurangan hak sebagian siswa
c.       Adanya kelompok minoritas yang kurang diperhatikan oleh guru
d.      Siswa kurang dilibatkan dalam tanggung jawab sekolah
e.       Kurang kerja sama dengan orang tua siswa
f.       Kebosanan didalam kelas
g.      Dan lain sebagainya.





BAB V
Punishment
A.    Pengertian Punishment
Punishment (Hukuman) merupakan suatu tindakan guru memberi pelajaran kepada peserta didik karena melakukan kesalahan dan agar peserta didik tidak mengulanginya lagi.
Hukuman yang diberikan kepada anak didik adalah hukuman yang edukatif yang berarti pemberian hukuman pada diri anak didik akibat dari kesalahan dari perbuatannya atau tingkah laku yang tidak sesuai dengan tata nilai yang diberlakukan dalam lingkungan hidupnya. Agar peserta didik lebih baik dan tidak mengulang perbuatannya lagi serta hati-hati dalam bertindak.

B.     Punishment (Hukuman) bermakna
Hukuman bermakna merupakan hukuman yang melekat pada hati siswa dengan kesan yang positif dan mengarahkan siswa menuju kebaikan, serta tidak melakukan perbuatan yang tidak sesuai norma lagi. Contoh dari punishment yang bermakna adalah sebagai berikut :
1.      Hukuman berupa berdiri didepan kelas
2.      Hukuman berupa pencabutan hak istimewa siswa
3.      Hukuman berupa penyetrapan atau time out
4.      Hukuman berupa skorsing

C.     Teknik-teknik Punishment (Hukuman) pada siswa MI.
a.    Sebelum berumur 10 tahun anak tidak boleh dipukul
b.   Memberikan kesempatan pada siswa untuk jera dari yang dia lakukan dan memperbaiki kesalahan
c.    Apabila hukuman pukulan terpaksa harus dilakukan maka pukulan tidak lebih dari 10 kali. Yang dimaksud disini bukan pukulan yang tidak mengenai wajah dan organ-organ vital.
d.   Suatu hukuman jangan sampai menyinggung harga diri seorang anak.
e.     Jangan berupa penghinaan atasnya.

D.    Punishmen mempunyai dampak positif dan negatif sebagai berikut:
·      Sisi positif pemberian hukuman :
Memberikan pelajaran pada pelaku dan siswa lain agar tidak melakukan pelanggaran yang sama.
·      Sisi negatif pemberian hukuman :
Mematikan kreatifitas siswa


BAB VI

A.    Peran Guru
Peran seorang guru pada pengelolaan kelas sangat penting khususnya dalam menciptakan suasana pembelajaran yang menarik. Itu karena secara prinsip, guru memegang dua tugas sekaligus masalah pokok, yakni pengajaran dan pengelolaan kelas.Tugas sekaligus masalah pertama, yakni pengajaran, dimaksudkan segala usaha membantu siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Yang akan dikemukakan disini adalah peran yang dianggap paling dominan dan klasifikasi guru sebagai :

1.      Fungsi Instrusional
tugas atau fungsi guru yang sudah tradisional adalah mengajar, yaitu ; 1) menyampaikan sejumlah keterangan-keterangan dan fakta-fakta kepada murid, 2) memberikan tugas-tugas kepada mereka, dan 3) mengoreksi atau memeriksanya.

2.      Fungsi Edukasional
Fungsi  guru secara edukasi sesungguhnya bukan hanyalah mengajar, akan tetapi juga harus mendidik (to educate). Fungsi educational ini harus merupakan fungsi sentral guru. Dalam fungsi ini setiap guru harus berusaha mendidik murid-muridnya menjadi manusia dewasa. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup dan kehidupan. Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan melatih berarti mengembangkan keterampilan-keterampilan pada siswa.

3.      Fungsi Manager kelas
Fungsi guru Sebagai Manajer kelas guru mengembangkan dan memelihara kondisi kelas yang memungkinkan siswa mencapai tujuan pembelajaran secara efisien. Contoh dari kegiatan managerial ini antara lain, pemberian hukuman dan ganjaran, pengembangan hubungan keakraban antara guru dan siswa. Fungsi kepemimpinan atau managerial guru ini dalam administrasi sekolah modern tidak hanya terbatas di dalam kelas, akan tetapi juga menyangkut situasi sekolah dimana ia bekerja, bahkan menyangkut pula kegiatan-kegiatan di dalam masyarakat. guru hendaknya mampu mengelola kelas sebagai lingkungan belajar.




BAB VII
Tata Usaha Kelas

A.    Tugas Guru
Tugas guru dalam belajar mengajar meliputi tugas pedagogis dan tugas administrasi. Tugas pedagogis adalah membantu, membimbing dan memimpin. Sedangkan tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar dan melatih. Tugas guru dalam bidang kemanusiaan di sekolah harus dapat menjadikan dirinya sebagai orang tua kedua.

B.     Prinsip-prinsip profesi guru antara lain:
a.       Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa dan idealisme.
b.      Memiliki komitmen
c.       Memiliki kualifikasi pendidikan
d.      Memiliki kompetensi
e.       Memiliki tanggung jawab
f.       Memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalannya.

C.     Tata Usaha Kelas
            Tata usaha kelas adalah kegiatan menghimpun, mencatat, mengadakan dan menggandakan, mengirim dan menyampaikan berbagai keterangan tertulis dalam suatu kelas. tugas dan tanggung jawab guru dalam kegiatan tata usaha kelas menyangkut kegiatan pencatatan kelas dan pelaporan kelas.
Dalam pencatatan dan pelaporan ada beberapa yang diperlukan yaitu :
a)      Data Siswa
b)      Dokumentasi Progran
c)      Daftar Buku Teks, Literatur (Referensi) dan Alat Bantu.

D.    Aspek-aspek kegiatan tata usaha
a)      Menghimpun
b)      Mencatat
c)      Mengolah
d)     Mengirim
e)      Menyimpan



BAB VIII
Guru dan Supervisi Kelas
A.    Makna Guru
Guru adalah pendidik dan pengajar pada pendidikan anak usia dini jalur sekolah atau pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

B.     Pengertian Supervisi
            Secara etimologis istilah “Supervisi” diambil dari perkataan Inggris “Supervision” yang mempunyai arti pengawasan. Supervisi pendidikan berarti kepengawasan di bidang pendidikan. Orang melakukan supervisi disebut “Supervisor” . Supervisi adalah bantuan dalam pengembangan situasi belajar-mengajar agar memperoleh kondisi yang lebih baik.

C.     Teknik-teknik Supervisi
a.       Teknik yang bersifat individual
Ø  Perkunjungan Ke kelas (Classroom Visitation)
Ø  Observasi Kelas (Classroom Observation)
Ø  Percakapan Pribadi
Ø  Saling mengunjungi kelas
Ø  Menilai diri sendiri
b.      Teknik yang bersifat Kelompok
Ø  Pertemuan orientasi bagi guru baru
Ø  Panitia penyelenggara
Ø  Rapat guru
Ø  Dll

D.    Pola Supervisi
Yang dimaksud pola disini adalah seperti halnya dengan model supervisi. Ada berbagai pola yang berkembang, di antaranya :
a.       Pola supervise yang konvensional (tradisional)
b.      Pola supervise yang bersifat ilmiah
c.       Pola supervise klinis
d.      Pola supervise artistik

E.     Problem dalam supervisi
a.       System pembinaan yang kurang memadai
b.      Sikap mental yang kurang menunjang
c.       Kurang terkoordinasinya kegiatan pembinaan


BAB IX
Guru dan Metode Pembelajan
A.    Pengertian Guru
Guru adalah orang yang bekerja dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang ikut bertanggung jawab dalam membantu anak-anak dalam mencapai kedewasaan masing-masing.
Guru juga mempunyai peran penting dalam dunia pendidikan. Peranan guru itu diantaranya adalah :
1.      Demonstrator                                      3. Mediator/ Fasilitator
2.      Manajer/pengelola kelas                      4. Evaluator

B.     Pengertian Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.

C.     Macam-macam Metode Pembelajaran
Ada beberapa metode yaitu :
a.       Metode Ceramah                          e. Metode Tanya Jawab
b.      Metode Demonstrasi                     f. Metode Penugasan
c.       Metode Diskusi                             g. Metode eksperimen
d.      Metode Problem Solving

D.    Teknik metode pembelajaran
Teknik pembelajaran dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan, penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas.

E.     Sistem Metode Pembelajaran
Sistem adalah kesatuan yang terdiri dari komponen-komponen yang terpadu dan berproses untuk mencapai tujuan (Gordon, 1990; Puxty, 1990).

F.      Hubungan Guru dan metode pembelajaran
peran seorang guru dalam pembelajaran adalah sebagai fasilisator, organisator, dan model bagi siswa. Dalam situasi apa pun, pilihan metode pembelajaran banyak tergantung pada apakah guru yang bersangkutan cakap melaksanakannya. Guru merupakan komponen terpenting dalam pembelajaran, karena guru yang dapat mengelola dan menggerakkan komponen-komponen yang lain.
BAB X
Guru dan Evaluasi Pembelajaran
A.    Pengertian guru
Guru adalah salah satu komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar, yang ikut berperan serta dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial di bidang pembangunan”. 

B.     Pengertian Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan suatu objek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan suatu tolak ukur untuk memperoleh suatu kesimpulan.
 Tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk menghimpun informasi yang dijadikan dasar untuk mengetahui taraf kemajuan, perkembangan, dan pencapaian belajar siswa, serta keefektifan pengajaran guru. Evaluasi pembelajaran mencakup
kegiatan pengukuran dan penilaian.
Proses evaluasi dilakukan melalui tiga tahap yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, pengolahan hasil dan pelaporan.

C.     Jenis-jenis Evaluasi Pembelajaran
a.       Jenis evalusi berdasarkan yaitu :
1.      Evaluasi diagnostic           4. Formatif
2.      Selektif                              5. Sumatif
3.      Penempatan
b.      Jenis evaluasi berdasarkan sasaran yaitu :
1.      Konteks                             4. Hasil atau produk
2.      Input                                 5. Outcome atau lulusan
3.      proses
c.       jenis evaluasi berdasarkan lingkup kegiatan pembelajaran yaitu:
1.      Program pembelajaran
2.      Proses pembelajaran
3.      Hasil pembelajaran
d.      Jenis evaluasi berdasarkan objek yaitu :
1.      Input
2.      Transformasi
3.      Output
e.       Jenis evaluasi berdasarkan subjek yaitu :
1.      Internal
2.      eksternal

Ringkasan Materi Pengelolaan Kelas

Posted on

Tuesday, December 25, 2012