HUBUNGAN KURIKULUM DENGAN TEORI PENDIDIKAN KLASIK DAN TEORI PENDIDIKAN PRIBADI

BAB: II
PERMBAHASAN
HUBUNGAN KURIKULUM DENGAN TEORI PENDIDIKAN KLASIK DAN TEORI PENDIDIKAN PRIBADI
Kurikulum memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan teori pendidikan. Suatu kurikulum disusun dengan mengacu pada satu atau beberapa teori kurikulum dan teori kurikulum dijabarkan berdasarkan teori pendidikan tertentu. Nana S. Sukmadinata (1997) mengemukakan 4 (empat ) teori pendidikan, yaitu : (1) pendidikan klasik; (2) pendidikan pribadi; (3) teknologi pendidikan dan (4) teori pendidikan interaksional. Dalam makalah ini akan di bahas dua dari ke empat  teori tersebut, yakni:

A.    Teori Pendidikan Klasik
Masa klasik , menurut penulis barat mengidentikkan dengan abad ke-7 sampai abad ke-12/13 M. masa ini disebut sebagai zaman kegelapan (dark age). Teori pendidikan klasik berlandaskan pada filsafat klasik, seperti Perenialisme, Essensialisme, dan Eksistensialisme dan memandang bahwa pendidikan berfungsi sebagai upaya memelihara,mengawetkan dan meneruskan warisan budaya. Teori pendidikan ini lebih menekankan peranan isi pendidikan dari pada proses. Isi pendidikan atau materi diambil dari khazanah ilmu pengetahuan yang ditemukan dan dikembangkan para ahli tempo dulu yang telah disusun secara logis dan sistematis. Dalam prakteknya, pendidik mempunyai peranan besar dan lebih dominan, sedangkan peserta didik memiliki peran yang pasif, sebagai penerima informasi dan tugas-tugas dari pendidik.
Pendidikan klasik menjadi sumber bagi pengembangan model kurikulum subjek akademis, yaitu suatu kurikulum yang bertujuan memberikan pengetahuan yang solid serta melatih peserta didik menggunakan ide-ide dan proses ”penelitian”, melalui metode ekspositori dan inkuiri.
a.    Perennealisme
Perennealisme adalah gerakan pendidikan yang mempertahankan bahwa nilai-nilai universal itu ada, dan bahwa pendidikan hendaknya merupakan suatu pecarian dan penanaman kebenaran-kebenaran dan nilai-nilai tersebut. Kurikulum berpusat pada  mata pelajaran dan cenderung menitikberatkan pada: sastra, matematika, bahasa dan humaniora, termasuk sejarah.
a.    Essensialisme
Menurut essensialisme nilai-nilai yang tertanam dalam warisan/ budaya adalah nilai-nilai kemanusiaanyang berbentuk secara berangsur-angsur dengan melalui kerja keras dan susah payah selama beratus tahun, dan didalamnya berkar gagasan-gagasan dan cits-cita yang telah teruji dalam perjalanan waktu.
Kurikulum yang digunakan berpusat pada:
1.    Kurikulum berpusat pada mata pelajaran yang mencakup mata-mata pelajaran akademik yang pokok.
2.    Kurikulum Sekolah Dasar ditekankan pada pengembangan keterampilan dasar dalam membaca, menulis, dan matematika.
3.    Kurikulum sekolah menengah menekankan pada perluasan dalam mata pelajaranmatematika, ilmu kealaman, humaniora, serta bahasa dan sastra.
b.    Eksistensialisme
Sekolah yang berdasarkan eksistensialisme mendidik anak agar ia menentukan pilihan dan keputusan sendiri dengan menolak otoritas orang lain. Ia harus bebas berpikir dan dan mengambil keputusan  sendiri secara bertanggung jawab. Sekolah ini menolak segala ktrikulum, pedoman, instruksi, buku wajib dan lain-lain dari pihak luar. Anak harus mencari identirtasnya sendiri, menentukan standardnya sendiri dan kurikulumnya sendiri. Dengan sendirinya mereka tidak dipersiapkan untuk menempuh ujian nasional.
B.    Teori Pendidikan Pribadi
Teori pendidikan ini bertolak dari asumsi bahwa sejak dilahirkan anak telah memiliki potensi-potensi tertentu. Pendidikan harus dapat mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki peserta didik dengan bertolak dari kebutuhan dan minat peserta didik. Dalam hal ini, peserta didik menjadi pelaku utama pendidikan, sedangkan pendidik hanya menempati posisi kedua, yang lebih berperan sebagai pembimbing, pendorong, fasilitator dan pelayanan peserta didik.
Teori ini memiliki dua aliran yaitu pendidikan progresif dan pendidikan romantik.
a.    Pendidikan Progresif
Pendidikan progresif dengan tokoh pendahulunya- Francis Parker dan John Dewey – memandang bahwa peserta didik merupakan satu kesatuan yang utuh. Materi pengajaran berasal dari pengalaman peserta didik sendiri yang sesuai dengan minat dan kebutuhannya. Ia merefleksi terhadap masalah-masalah yang muncul dalam kehidupannya. Berkat refleksinya itu, ia dapat memahami dan menggunakannya bagi kehidupan. Pendidik lebih merupakan ahli dalam metodologi dan membantu perkembangan peserta didik sesuai dengan kemampuan dan kecepatannya masing-masing.
Teori Progresivisme adalah gerakan pendidikan yang mengutamakan penyelenggaraan pendidikan di sekolah berpusat pada anak (child centered), sebagai reaksi terhadap pelaksanaan pendidikan yang masih berpusat pada guru (teacher centered) atau bahan pelajaran (subject centered). Kurikulum pendidikan progresif adalah kurikulum yang berisis pengalaman-pengalaman atau kegiatan-kegiatan belajar yang diminati oleh setiap siswa (experience curriculum). Contoh kurikulum pendidiakn progresif adalah:
1.    Studi tentang dirinya sendiri
2.    Studi tentanglingkungan sosial
3.    Studi tentang lingkungan alam
4.    Studi tentang seni.
b.    Pendidikan Romantik
Pendidikan romantik berpangkal dari pemikiran-pemikiran J.J. Rouseau tentang tabula rasa, yang memandang setiap individu dalam keadaan fitrah,– memiliki nurani kejujuran, kebenaran danketulusan.
Teori pendidikan pribadi menjadi sumber bagi pengembangan model kurikulum humanis. yaitu suatu model kurikulum yang bertujuan memperluas kesadaran diri dan mengurangi kerenggangan dan keterasingan dari lingkungan dan proses aktualisasi diri. Kurikulum humanis merupakan reaksi atas pendidikan yang lebih menekankan pada aspek intelektual (kurikulum subjek akademis).















DAFTAR PUSTAKA

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/31/teori-pendidikan-dan-kurikulum/. Di pos tgl 20 april2010 jam 15.00
Tafsir,  Ahmad, Cakrawala Pemikiran Pendidikan Islam,Bandung: Mimbar Pustaka, 2004

harjo, Redja Mudya, Pengantar Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2001

Nasution, s, Asas-Asas Kurikulum, Jakarta: Bumi Aksara,  1999

HUBUNGAN KURIKULUM DENGAN TEORI PENDIDIKAN KLASIK DAN TEORI PENDIDIKAN PRIBADI

Posted on

Wednesday, November 21, 2012