BAB: I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Dalam Manajemen terdapat fungsi-fungsi manajemen yang terkait erat di dalamnya. Pada umumnya ada empat (4) fungsi manajemen yang banyak dikenal masyarakat yaitu fungsi perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi pengarahan (directing) dan fungsi pengendalian (controlling). Jika hal itu dilaksanakan dalam lingkup sekolah maka, penerapan fungsi-fungsi manajemen yang terkait dalam lingkungan sekolah atau pendidikan.

Namun dalam realita yang ada, semua fungsi-fungsi tersebut belumlah terlaksana dalam dunia pendidikan secara keseluruhan. Terutama pada pendidikan yang dilaksanakan tanpa penannganan pemerintah.
Berangkat dari uraian diatas maka, dalam makalah ini kami akan membahas tentang manajemen sekolah. Yang meliputi pengertian manajemen sekolah, fungsi pokok manajemen sekolah dan bidang-bidang manajemen sekolah.
B.    Rumusan Masalah
1.    Pengertian Manajemen Sekolah
2.    Fungsi Pokok Manajemen Sekolah
3.    Bidang-Bidang Manajemen Sekolah.







BAB: II
PEMBAHASAN

1.    Pengertian Manajemen Sekolah
Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal.
Manajemen dapat diartikan proses untuk mencapai tujuan – tujuan organisasi dengan melakukan kegiatan dari empat fungsi utama yaitu merencanakan (planning), mengorganisasi (organizing), memimpin (leading), dan mengendalikan (controlling). Dengan demikian, manajemen adalah sebuah kegiatan yang berkesinambungan.
Sedangkan dari Stoner sebagaimana dikutip oleh T. Hani Handoko (1995) mengemukakan bahwa:
“Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan”.
Gaffer (1989) mengemukakan bahwa manajemen pendidikan mengandung  arti :
“Sebagai suatu proses kerja sama yang sistematik, sistemik dan komprehensif dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Manajemen pendidikan juga dapat di artrikan sebagai segala sesuatu yang berkenaan dengan pengelolaan proses pendidikan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, baik tujuan jangka pendek, menengah maupun tujuan jangka panjang “.
Manajemen atau pengelolaan merupakan komponen integral yang tidak dapat dipisahkan dari roses pendidikan secara keseluruhan. Hal tersebut disebabkan karena tanpa manajemen tidak mungkin tujuan pendidikan dapat diwujudkan secara optimal efektif dan efisien.
    Merujuk pada pengertian manajemen pendidikan di atas menunjukkan bahwa manajemen pendidikan mamiliki berbagai kegiatan yang sangat kompleks dan saling berhubungan. Manajemen pendidikan juga merupakan sekumpulan fungsi untuk menjamin efisiensi dan efektifitas pelayanan pendidikan, melalui perencanaan, penyiapan alokasi sumber daya, stimulus dan koordinasi personil, penciptaan iklim organisasi yang kondusif , serta penetuan pengembangan fasilitas untuk memenuhi kebutuhan peserta didik dan masyarakat di masa depan.. manajemen pendidikan merupakan rangkaian kegiatan bersama atau keseluruhan proses pengendalian usaha atas kerja sama sekelompok orang  dalam mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan secara berencana dan sistematis yang diselenggarkan pada suatu lingkunagn tertentu.
Manajemen pendidikan pada hakikatnya menyangkut tujuan pendidikan, manusia yang melakukan kerja sama, proses sistemik dan sistematik, serta sumber-sumber yang di daya gunakan. Manajemen pendidikan merupakan suatu cabang ilmu manajemen yang mempelajari penataan sumber daya manusia, kurikkulum, fasilitas, sumber belajar dan dana, serta upaya mencapai tujuan lembaga secara dinamis.
2.    Fungsi Pokok Manajemen Sekolah
1.    Perencanaan
Perencanaan merupakan proses yang sistematis dalam pengambilan keputusan tentang tindakan yang akan dilakukan pada waktu yang akan datang. Dalam perencanaan terkandung makna pemahaman terhadap apa yang telah dikerjakan permasalahan yang dihadapi dan alternatif pemecahannya, perencanaan program pendidikan memiliki dua fungsi :
a.    Perencanaan merupakan upaya sistemetis yang menggambarkan penyusunan rangkaian tindakan yang akan dilakukan untuk mencapa tujuan organisasi atau lembaga dengan mempertimbangkan sumber-sumber yang tersedia atau yang disediakan.
b.    Perencanaan merupakan kegiatan untuk mengarahkan atau menggunkan sumber-sumber yng terbatas secara efisien dan efektif untuk mencapain tujuan yang telah ditetapkan.
2.    Pelaksanaan
Pelaksanaan merupakan kegiatan untuk merealisasikan rencana menjadi tindakan nyata dalam rangka mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
3.    Pengawasan
Pengawasan dapat diartikan sebagai upaya untuk mebamati secara sistematis dan berkesinambungan, merekam, memberi penjelasan, petunjuk, pembinaan dan meluruskan berbagai hal yang kurang tepat serta mmemperbaiki kesalahan. Pengawasan merupakan kunci keberhasilan dalam keseluruhan proses manajemen secara komprehensif, terpadu dan tidak terbatas pada hal-hal tertentu.
4.    Pembinaan
Pembinaan merupakan rangkaian upaya pengendalian secara professional semua unsur organisasi agar bdrfungsi sebagaimana mestinya sehingga rencaa untuk mencapai tujuan dapat terlaksana secara efektif dan efisien.
Keempat fungsi pokok diatas dituntuut untuk dilaksanakan dalam pelaksanaan manajemen sekolah yang efektif dan efisien. Dari hal ini diharapkan dapat memberi kontribusi terhadap peningkatan kualitas pendidikan secara keseluruhan, hasil penelitian balitbangdikbud (1991) menunjukkan bahwa manajememn sekolah merupakan salah satu factor yang memepengaruhi kualitas pendidikan. Manajemen sekolah secara langsung akan mempengaruhi dan menentukan efektif tidaknya kurikulum, berbagai peralatan belajar, waku mengajar dan proses pembelajaran. Manajemen sekolah merupakan langkah awal dalam pelaksanaan peningkatan kualitas pendidikan.
Sedangkan merujuk kepada pemikiran G.R. Terry, fungsi manajemen dalam perspektif persekolahan meliputi :
(1) Perencanaan (planning)
(2) Pengorganisasian (organizing)
(3) Pelaksanaan (actuating) dan
(4) pengawasan (controlling).
3.    Bidang-Bidang Manajemen Sekolah
Berbicara tentang kegiatan pendidikan, di bawah ini beberapa pandangan dari para ahli tentang bidang-bidang kegiatan yang menjadi wilayah garapan manajemen pendidikan. Ngalim Purwanto (1986) mengelompokkannya ke dalam tiga bidang garapan yaitu :
a.    Administrasi material, yaitu kdgiatan yang menyangkut bidang-bidang materi/ benda-benda, seperti ketatausahaan sekolah, administrasi keuangan, gedung dan alat-alat perlengkapan sekolah dan lain-lain.
b.    Administrasi personal, mencakup di dalamnya administrasi personal guru dan pegawai sekolah, juga administrasi murid. Dalam hal ini masalah kepemimpinan dan supervisi atau kepengawasan memegang peranan yang sangat penting.
c.    Administrasi kurikulum, seperti tugas mengajar guru-guru, penyusunan sylabus atau rencana pengajaran tahunan, persiapan harian dan mingguan dan sebagainya.
Selain itu, Direktorat Pendidikan Menengah Umum Depdiknas (1999) menerbitkan buku Panduan Manajemen Sekolah, yang didalamnya mengetengahkan bidang-bidang kegiatan manajemen pendidikan, meliputi:
(1) Manajemen kurikulum.
    Manajemen kurikulum merupakan subtansi manajemen yang utama di sekolah. Prinsip dasar manajemen kurikulum ini adalah berusaha agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik, dengan tolok ukur pencapaian tujuan oleh siswa dan mendorong guru untuk menyusun dan terus menerus menyempurnakan strategi pembelajarannya.
(2) Manajemen personalia.
    Terdapat empat prinsip dasar manajemen personalia yaitu :
(a) dalam mengembangkan sekolah, sumber daya manusia adalah komponen paling berharga;
(b) sumber daya manusia akan berperan secara optimal jika dikelola dengan baik, sehingga mendukung tujuan institusional;
(c) kultur dan suasana organisasi di sekolah, serta perilaku manajerial sekolah sangat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pengembangan sekolah;
(d) manajemen personalia di sekolah pada prinsipnya mengupayakan agar setiap warga dapat bekerja sama dan saling mendukung untuk mencapai tujuan sekolah.
(3) Manajemen kesiswaan.
Dalam manajemen kesiswaan terdapat empat prinsip dasar, yaitu :
o    Siswa harus diperlakukan sebagai subyek dan bukan obyek, sehingga harus didorong untuk berperan serta dalam setiap perencanaan dan pengambilan keputusan yang terkait dengan kegiatan mereka;
o    Kondisi siswa sangat beragam, ditinjau dari kondisi fisik, kemampuan intelektual, sosial ekonomi, minat dan seterusnya. Oleh karena itu diperlukan wahana kegiatan yang beragam, sehingga setiap siswa memiliki wahana untuk berkembang secara optimal;
o    Siswa hanya termotivasi belajar, jika mereka menyenangi apa yang diajarkan;
o    Pengembangan potensi siswa tidak hanya menyangkut ranah kognitif, tetapi juga ranah afektif, dan psikomotor.
(4) manajemen keuangan.
    Manajemen keuangan di sekolah terutama berkenaan dengan kiat sekolah dalam menggali dana, kiat sekolah dalam mengelola dana, pengelolaan keuangan dikaitkan dengan program tahunan sekolah, cara mengadministrasikan dana sekolah, dan cara melakukan pengawasan, pengendalian serta pemerikasaan. Inti dari manajemen keuangan adalah pencapaian efisiensi dan efektivitas.
(5) Manajemen perawatan preventif sarana dan prasarana sekolah.
    Manajemen perawatan preventif sarana dan prasana sekolah merupakan tindakan yang dilakukan secara periodik dan terencana untuk merawat fasilitas fisik, seperti gedung, mebeler, dan peralatan sekolah lainnya, dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja, memperpanjang usia pakai, menurunkan biaya perbaikan dan menetapkan biaya efektif perawatan sarana dan pra sarana sekolah. Dalam manajemen ini perlu dibuat program perawatan preventif di sekolah dengan cara pembentukan tim pelaksana, membuat daftar sarana dan pra saran, menyiapkan jadwal kegiatan perawatan, menyiapkan lembar evaluasi untuk menilai hasil kerja perawatan pada masing-masing bagian dan memberikan penghargaan bagi mereka yang berhasil meningkatkan kinerja peralatan sekolah dalam rangka meningkatkan kesadaran merawat sarana dan prasarana sekolah.
Sedangkan untuk pelaksanaannya dilakukan : pengarahan kepada tim pelaksana, mengupayakan pemantauan bulanan ke lokasi tempat sarana dan prasarana, menyebarluaskan informasi tentang program perawatan preventif untuk seluruh warga sekolah, dan membuat program lomba perawatan terhadap sarana dan fasilitas sekolah untuk memotivasi warga sekolah.







BAB: III
PENUTUP

Manajemen sekolah dapat diartikan suatu proses kerja sama yang sistematik, sistemik dan komprehensif dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Manajemen pendidikan juga dapat di artikan sebagai segala sesuatu yang berkenaan dengan pengelolaan proses pendidikan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, baik tujuan jangka pendek, menengah maupun tujuan jangka panjang.
Fungsi pokok manajemen sekolah adalah:
1.    Perencanaan.
2.    Pelaksanaan.
3.    Pengawasan.
4.    Pembinaan.
Bidang manajemen sekolah terdiri dari:
1.    Manajemen kurikulum.
2.    Manajemen personalia.
3.    Manajemen kesiswaan.
4.     Manajemen keuangan.
5.     Manajemen perawatan preventif sarana dan prasarana sekolah.










DAFTAR REFERENSI

http://www.scribd.com/doc/2478903/Manajemen-Sekolah, (pada hari selasa jam 15. 05)

 Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, Bandung: remaja Rosda Karya, 2002

Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, Bandung: Remaja Rosda, 2004

http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen, (pada hari jum’at, tgl 5 Februari 2010, jam 12.15)

wijayakusuma2005.googlepages.com/manajemenumum.doc  (pada hari jum’at  tgl 5 februari 2010, jam 12.20)


Manajemen Sekolah

Posted on

Wednesday, November 21, 2012