1.      LATAR BALAKANG MASALAH
            Imam Asy-Syafi’i mengatakan, Manusia menjadi buta agama, bodoh dan selalu berselisih paham lantaran mereka meninggalkan bahasa Arab, dan lebih mengutamakan konsep Aristoteles[1].
Dewasa ini dunia pengajaran bahasa dan sastra, termasuk di dalamnya bahasa dan sastra Arab mengalami perkembangan pesat yang belum pernah dialami sebelumnya. Pengembangan pengajaran bahasa dan sastra Arab sangatlah penting di Indonesia yang mayoritas penduduknya Muslim dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan beragama dan berbudaya yang universal.

               Perkembangan pengajaran bahasa dan sastra sejak dulu hingga sekarang merupakan matarantai panjang yang berkesinambungan, dan tidak ada satu bahasa pun di dunia yang dapat melepaskan diri dari latar belakang perkembangannya. Bahasa dan sastra Arab di Indonesia mempunyai perkembangan khusus yang berbeda dari perkembangan bahasa dan sastra lainnya karena kedudukan bahasa Arab di Indonesia sebagai bahasa agama Islam dan bahasa pengusung kebudayaan. Tidak ada kewajiban yang lebih tinggi bagi seorang Muslim setelah beriman kepada Allah SWT selain dari menekuni dan asyik memahami firman-firmanNya, yang mukjizat dan petunjuk yang tiada bandingnya, serta memahami cara-cara penerapan dan pelaksanaannya yang telah diajarkan oleh Nabi saw yang membawakannya.
Sejak kedatangan Islam pada tahun-tahun awal abad ketujuh Masehi, umat islam mempunyai kitab suci yang bernama Al-Qur'an yang mana pada saat ini selalu menjadi objek penelitian kaum pelajar. Al-Quran juga membantu untuk memperluas ruang lingkup bahasa Arab seperti yang dikenal pada tahun-tahun awal abad ketujuh. Islam dan Al-Qur'an membantu untuk membuka cakrawala baru dan bidang studi yang termasuk disiplin ilmu seperti filologi, hukum Islam (syariah), dan filsafat Islam. Al-Qur'an juga memperkenalkan serangkaian tema baru dari bentuk-bentuk linguistik dan tidak hanya bahasa Arab tetapi pikiran Arab juga. Taha Husain berurusan dengan aspek tertentu dari ayat-ayat Al Qur'an ketika ia menulis: "Dalam bentuk eksternalnya Alquran bukanlah puisi atau prosa. Ini bukan puisi karena tidak mengamati meter dan sajak puisi, dan tidak prosa karena tidak disusun dengan cara yang sama di mana prosa sudah lazim tenang"[2].

2.      RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah yang akan diajukan peneliti di dalam penelitian ini adalah:
a.       Peran apakah yang dimainkan bahasa Arab pra-islam?
b.      Bagaimanakah dampak atau pengaruh Al-Qur'an terhadap linguistic dan bahasa Arab?
c.       Mengapa Al-Qur'an dan komposisi bahasa Arab dianggap sebagai argumen terkuat Nabi Muhammad?

3.      JAWABAN MASALAH
Adapun jawaban masalah terhadap rumusan masalah yang telah diajukan peneliti   dalam penelitian ini adalah:
a.    Sebelum kebangkitan islam, bahasa Arab hanyalah berfungsi sebagai bahasa lisan orang-orang Arab untuk mengekspresikan hasil karya sastranya, baik itu berupa Syi'ir, Natsr atupun Khitobah. Hal itu jika dilihat dari kaca mata syariat sangatlah rendah sekali kualitasnya karena isi kandungannya hanyalah terpaku pada hal-hal cendrung negative. Tidak sedikit kita temui dari hasil karya-karya sastra pra-islam yang mencerminkan perzinahan, mabuk-mabukan, membangga-banggakan diri serta pencemaran nama baik kabilah lainnya.
b.    Al-Qur'an telah banyak membantu memperkuat dan memperdalam kesadaran orang-orang Arab dari kekayaan dan keindahan lidah mereka. Dari sudut pandang linguistik, wahyu Al-Qur'an adalah peristiwa paling penting dalam sejarah bahasa Arab. Sebelum diturunkannya Al-Qur'an banyak orang yang beranggapan bahwa bahasa Arab hurufnya tidak jelas, sestematika penulisannya tidak efisien dan sestematis dll. Untuk menepis anggapan yang seperti itu, Abu al-Aswad al-Du'ah membantu untuk menjelaskan dan menetapkan perbedaan-perbedaan yang dinyatakan tidak jelas. Bahkan, itu dapat dipertahankan yang bukan karena keinginan kuat untuk melestarikan Al Qur'an, bentuk, tata bahasa, pengucapan dan akurasi, abjad Arab serta menulis sistem mungkin tidak berkembang secepat seperti yang mereka lakukan. Dalam konteks yang sama Abu al-Aswad al-Du'ali mengembangkan sistem titik pada abad pertama dari era Islam dalam usahanya untuk meletakkan dasar bagi teori tata bahasa Arab.
c.    Al-Qur'an bukan hanya sekedar kitab suci pertama orang Islam dan bukan pula sekedar pencapaian tertinggi linguistic, akan tetapi juga menjadi argument terkuat Nabi Muhammad untuk menaklukkan musuh-musuhnya yang meragukan akan pesan-pesan suci Al-Qur'an. Al-Qur'an tidaklah sama dengan kitab-kitab suci yang diwahyukan oleh Allah kepada Nabi-nabi terdahulu yang pada saat ini sangat sulit sekali untuk mencari keaslian kitab-kitab tersebut, bahkan dalam kasus ritualnya kitab-kitab terdahulu diterjemahkan sesuai dengan bahasa yang berkembang dan dijadikan sebagai bahasa ibadah. Berbeda dengan Al-Qur'an, meskipun telah diterjemahkan ke dalam berbagaimacam bahasa, akan tetapi dalam praktik ibadah bahasa aslinya (Arab) tidak bisa digantikan oleh bahasa-bahasa lain.

4.      MANFAAT PENELITIAN
Secara operasional, manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian "signifikansi al-qur'anterhadapbahasa arabdan peradaban islam" ini adalah manfaat teoritis dan manfaat praktis.Manfaat teoristis adalah untuk memperkaya kajian sosiologi sastra (keindahan bahasa Arab) khususnya hubungan karya sastra dengan masyarakat dan pembacanya, serta dapat mendeskripsi sebuah karya sastra berupa Novel, Puisi maupun karya sastra lainnya tidak bisa di pisahkan dengan kehidupan masyarakat itu sendiri.
Manfaat prakatis yang dapat diharapkan dari penelitian ini adalah bagi para kritikus karya sastra khususnya yaitu untuk bahan tambahan dalam meniliti sebuah karya sastra, bagi pembaca, penelitian ini dapat menambah pemahaman berbagai aspek yang berhubungan dengan karya sastra di dalam masyarakat, dan bagi peneliti lain, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi tambahan  dalam penelitian lain khususnya bidang sosiologi sastra atau sosiokritik.

5.      PENJELASAN JUDUL
Untuk memperoleh gambaran di dalam penulisan judul penelitian ini maka peneliti akan menjelaskan sebagaimana berikut :
a.      Fungsi Diturunkannya Al-Qur'an
Al-Qur'an diturunkan selain menjadi kitab suci orang islam juga berfungsi sebagai alat untuk menaklukkan para penyair jahiliyah yang pada saat itu mereka saling caci sama lain, membanggakan diri serta meratapi nasibnya melalui syi'irnya
b.      Islam dan Arab Mempunyai Hubungan Yang Unik
Arab menyediakan media yang sangat efektif untuk mengkomunikasikan pesan agama. Disisi lain, Islam membantu Arab untuk memperoleh status universal yang terus dinikmati sejak Abad Pertengahan, muncul sebagai salah satu pokok bahasa dunia. Telah dikemukakan bahwa bahasa Arab tidak hanya untuk Islam[3] tetapi itu juga telah signifikan sebagai alat komonikasi nasional serta kebangkitan budaya di Negara-negara yang berbahasa Arab. Namun, tanpa ikatan itu dengan Islam, Arab barangkali tidak akan mengalami revolusi internal itu, tidak berkembang di luar perbatasan Semenanjung Arab dengan kecepatan seperti itu dan begitu besarnya.

6.      ALASAN MEMILIH JUDUL
Islam, Alquran dan Sastra Arab merupakan satu-kesatuan yang tak dapat dipisahkan. Al-Qur'an adalah satu-satunya kitab suci orang Islam yang takkan pernah mengalami perubahan sampai kapanpun, sesuai dengan janji Allah            dalam firman-Nya: إنا نحن نزلناالذكر وإنا له لحافظون"" Bahasa Al-Qur'an adalah bahasa Arab yang sudah menjadi kewajiban orang Islam untuk menggunakannya di dalam ibadah dan tidak bisa digantikan oleh bahasa-bahasa yang lain.

7.      KAJIAN TERDAHULU
               Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kajian pustaka, oleh karena itu, wajib bagi peneliti untuk menjelaskan beberapa kajian yang telah ada sebelumnya. Peneliti telah menemukan sebuah penelitian skripsi yang membahas tentang " signifikansi hubungan Al-Qur'an dan sastra Arab" yang telah dibahas oleh Imron Elsayid MH. Pada tahun 1988. Dalam penelitian ini, peneliti akan meneliti sejauh mana peran Al-Qur'an terhadap perkembangan linguistic dan sastra Arab.

8.      METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif (Qualitative Method). Di dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan metode purposive Sample. Menurut Lexy J,Moleong yang dimaksud dengan purposive Sample adalah  merinci semua keterangan berdasarkan cirri-cirinya dan mengumpulkan informasi yang terdapat di dalamnya dan jika sudah jelas terkait data informasi yang akan dipakai maka akan digunakn sebagai bahan penelitian

9.      SISTEMATIKA PENULISAN
Untuk mempermudah pembahasan, pengambilan kesimpulan dan nilai yang diharapkan, maka peneliti menyusun sistematika pembahasan sebagimana berikut:
a.       Bab I: Mukadimah, latar balakang masalah, Rumusan masalah, Jawaban masalah, Manfaat penelitian, Penjelasan judul, Alasan memilih judul, Kajian terdahulu, Metode penelitian dan Sistematika penulisan
b.      Bab II: Fugsi Al-Qur'an, peran bahasa Arab sebelum turunnya Islam,
c.       Bab III: Bahasa Arab merupakan bahasa pemersatu 
d.      Bab IV: Analisa atau pembahasan
e.       Bab V: Penutup, mencakup Kesimpulan, Usulan dan Daftar Pustaka.
















"SIGNIFIKANSI AL-QUR'AN TERHADAP BAHASA ARAB
DAN PERADABAN ISLAM"



Proposal
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
METODE PENELITIAN BAHASA




 













Dosen Pembimbing :
Drs. Asep Abbas Abdullah, M.pd



Oleh:
LUTFIYADI
A01207008




FAKULTAS ADAB
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA ARAB
INSTITUT AGAMA  ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2010                              
DAFTAR PUSTAKA
1.      Ibrahim Anis, al'arabiyya lahajat Fi-l, Kairo, 1962, ch. 2, pp. 33 ff. 2, hal. 33 dst.
2.      Pada subjek ini, lihat luar biasa argumen Thaha Husain dalam al-Islam Mir'at nya, hal,. 125 dst. dan Sayyid Qutbs Al-Taswir al-fanni fi l-Qur'an, bab. 1-3. 1-3.
3.      Anwar Cheyne, Bahasa Arab: perannya dalam sejarah, Minnesota, 1969, ch. 4,pp. 4, hal. 53 ff. 53 ff.
4.      Ibnu Khaldun, Al-Muqaddimah, vol. 3, 375.
5.      Semua kutipan Alquran yang diambil, dengan beberapa modifikasi, dari terjemahan A. Yusuf Ali, Al-Qur'an Suci, London, 1983.




[1] (Siyaru A’lamin Nubala, 10/74.)
[2] Ibid., pp. 130 ff.

[3] Anwar Cheyne, Bahasa Arab: perannya dalam sejarah, Minnesota, 1969, ch. 4,pp. 4, hal. 53 ff. 53 ff.

SIGNIFIKANSI AL-QUR'AN TERHADAP BAHASA ARAB DAN PERADABAN ISLAM

Posted on

Monday, October 8, 2012