Prosedur dan teknik Bimbingan dan Konseling

a.       Konseling individu merupakan proses belajar antara seorang konselor dan seorang konseli (siswa) melalui hubungan khusus secara pribadi dengan kegiatan wawancara antara keduanya. Konseling individu ini ciri khas dari bimbingan dan konseling. Dalam konseling individu ada beberapa teknik yaitu:
1)            Attending (menghampiri klien) disebut juga perilaku menghampiri klien yang mencakup komponen kontak mata, bahasa tubuh, dan bahasa lisan.
2)            Empati ialah kemampuan konselor untuk merasakan apa yang dirasakan klien, merasa dan berfikir bersama klien dan bukan untuk atau tentang klien.
3)            Refleksi ialah teknik untuk memantulkan kembali kepada klien tentang perasaan, pikiran, dan pengalaman sebagai hasil pengamatan terhadap perilaku verbal dan non verbalnya
4)            Eksplorasi ialah teknik untuk menggali perasaan, pikiran, dan pengalaman klien.
5)            Menangkap pesan utama ialah teknik untuk menyatakan kembali esensi atau inti ungkapan klien dengan teliti mendengarkan pesan utama klien, mengungkapkan kalimat yang mudah dan sederhana
6)            Bertanya terbuka ialah teknik untuk memancing siswa agar mau berbicara mengungkapkan perasaan, pengalaman dan pemikirannya dapat digunakan teknik pertanyaan terbuka (opened question).
7)            Bertanya tertutup ialah pertanyaan yang hanya dijawab Ya/Tidak
8)            Dorongan maksimal ialah teknik untuk memberikan suatu dorongan langsung yang singkat terhadap apa yang telah dikemukakan klien.  
9)            Interpretasi teknik untuk mengulas pemikiran, perasaan dan pengalaman klien dengan merujuk pada teori-teori, bukan pandangan subyektif konselor.
10)        Mengarahkan yaitu teknik untuk mengajak dan mengarahkan klien melakukan sesuatu.
11)        Menyimpulkan sementara yaitu teknik untuk menyimpulkan sementara pembicaraan sehingga arah pembicaraan semakin jelas.
b.      Setelah seorang konseling mengetahui teknik konseling individu tahap kedua seorang konseling mempelajari teknik memperoleh data yaitu :
§  Pada permulaan memasuki sekolah dilakukan pencatatan data pribadi siswa dengan menyebarkan angket, baik yang diisi oleh siswa itu sendiri atau diisi oleh orang tua
§  Catatan kejadian siswa tentang tingkah laku siswa dalam kelas selama proses belajar mengajar berlangsung dibuat oleh guru bidang studi dan disampaikan kepada wali kelasnya.
§  Dari hasil laporan observasi yang telah disampaikan oleh wali kelas dan kemudian dimasukkan dalam buku pribadi siswa oleh petugas administrasi bimbingan, seterusnya dipelajari oleh guru pembimbing.
§  Hasil sosiometri yang berupa sosiogram yang telah diselenggarakan oleh wali kelas dimasukkan ke dalam pribadi siswa sebagai bahan studi kasus.
§  Hasil wawancara, daftar presensi, daftar nilai raport yang diselenggarakan oleh wali kelas dimasukkan ke dalam kartu pribadi siswa.
§  Hasil kunjungan rumah yang diselenggarakan oleh wali kelas/guru bidang studi disampaikan kepada guru pembimbing untuk dipakai sebagai bahan-bahan di dalam rapat-rapat dengan kepala sekolah.
§  Hasil pemeriksaan fisik/kesehatan dari dokter dimasukkan ke dalam buku pribadi siswa dan juga disampaikan kepada kepala sekolah untuk diketahui.
§  Laporan harian, mingguan, bulanan, semesteran, dan tahunan kegiatan bimbingan dilaporkan kepada kepala sekolah
§  Data-data, informasi yang berasal dari berbagai sumber dan telah dihimpun dalam buku pribadi, map pribadi atau kumulatif record siswa hendaknya diperiksa oleh kepala sekolah.
c.       Prosedur bimbingan dan konseling dapat  ditempuh melalui langkah-langkah berikut ini :
1.      Identifikasi kasus adalah upaya untuk menemukan peserta didik yang diduga memerlukan layanan bimbingan dan konseling.
2.      Identifikasi masalah adalah upaya untuk memahami jenis, karakteristik  kesulitan atau masalah yang dihadapi  peserta didik.
3.      Diagnosis adalah upaya untuk menemukan faktor-faktor penyebab atau yang melatarbelakangi timbulnya masalah peserta didik.
4.      Prognosis adalah langkah untuk memperkirakan apakah masalah yang dialami peserta didik masih mungkin untuk diatasi serta menentukan berbagai alternatif pemecahannya.
5.      Remedial/referal adalah alih tangan kasus
6.      Evaluasi/follow up adalah evaluasi masalah dan tindak lanjut masalah.
d.      Fase-fase dalam proses bimbingan dan konseling ada lima fase yaitu pembukaan, penjelasan masalah, penggalian latar belakang masalah, penyelesaian masalah, dan penutup.
1.   Pembukaan, Pada fase ini konselor membangun hubungan antar pribadi yang memungkinkan pembicaraan terbuka dan terarah dalam wawancara konseling.
2.   Penjelasan masalah, fase ini mengemukakan hal-hal yang membebani dirinya mungkin berupa perasaan atau pikiran.
3.   Penggalian latar belakang masalah, fase ini penjelasan lebih mendalam dan mendetail dari fase penjelasan masalah.
4.   Penyelesaian masalah, fase ini seorang konselor dan konseli membahas bagaimana persoalan dapat diatasi.
5.   Penutup, keputusan pemecahan masalah.

Ringkasan materi Bimbingan Konseling

Posted on

Saturday, October 20, 2012