SARJANA

Tak terasa
beberapa tahun sudah
Hari-hari kuliah kau lewati,
Praktikum,
Praktek lapang,
Penelitian,
Seminar, dan
Sidang engkau lewati
Akhirnya…
Hari ini engkau pun wisuda

Tangis bahagia, senyum mengembang, mata berbinar, wajah berseri nampak didirimu
Ucapan selamat dan peluk mesra
Dari Ayah dan Ibu, sanak keluarga, teman kuliah, kawan terdekat dan sahabat
Menambah haru birunya hari ini

Begitu banyak kenangan yang pernah telah dilalui
Suka, duka, tangis dan tawa selama kuliah
Biarlah semua itu menjadi memory yang tak terlupakan
Yang akan menjadi cerita buat anak cucu kita

Teruslah berjuang!
Dimanapun engkau berada
Selamat!
Buktikan engkau mampu menjadi generasi terbaik untuk bangsa ini
Dengan gelar sarjanamu
Walaupun kita kan berpisah
Oleh jarak dan waktu

SARJANA…..

Satu malam satu lembar saja
Diam dan mulailah menuliskannya
Bukankah janjimu ingin menjadi sarjana
Janganlah membuat mereka meneteskan air mata
Bukankah harapan mereka bukan mengada _ ada
Hanya ingin melihatmu jadi sarjana
Baju toga itu mengeringkan keringat mereka
Ingat ...!!!!
Bukan emas dan permata sebagai balas jasa
Hanya satu kata sederhana

SARJANA
Lupakah kamu waktu mereka mengantarmu ke kota ?
Mereka pulang lalu bercerita kepada siapa saja
Bahwa anak mereka sekarang menjadi calon sarjana
Mereka lalu menjual apapun yang ada
Mereka mulai menghemat uang belanja
Berikan yang terbaik untuk mereka

SARJANA

Mereka bilang hidup perlu tujuan
Mereka bilang derajat perlu dinaikkan

SARJANA

Impian dalam sebuah toga
Tak peduli berapa biaya
Penting bisa wisuda
Tak peduli berapa waktu
Penting tak malu

Dan sarjana menjadi syarat
orang tua pada calon mantunya
para penguasa pada hambanya
Hingga kata sarjana pun bisa dibeli

Ironi terjadi
ketika sarjana tak lagi jadi primadona
tersisih relasi dan komisi

Oh Sarjana

Posted on

Wednesday, October 10, 2012