Kemerdekaan pers adalah sarana masyarakat untuk memperoleh informasi dan berkomunikasi, guna memenuhi kebutuhan hakiki dan meningkatkan kualitas kehidupan manusia. Dalam mewujudkan kemerdekaan pers itu, wartawan Indonesia juga menyadari adanya kepentingan bangsa.
Blog Archives
Popular posts
- 40 Contoh Kokologi
- Beberapa Teknik Mencari Berita
- Karakteristik Pembelajaran PKN MI
- RODLI
- Ringkasan Materi Pengelolaan Kelas
- HUBUNGAN KURIKULUM DENGAN TEORI PENDIDIKAN KLASIK DAN TEORI PENDIDIKAN PRIBADI
- MATRIK PEMILIHAN JENIS TAGIHAN DAN BENTUK INSTRUMEN PENILAIAN
- TOKOH-TOKOH LEKSIKOLOGI ARAB
- Laporan KKN Trasformatif 2013
- Makalah Farid Esack
About Me
Buku Tamu
My World
Followers
2012
Kemerdekaan pers adalah sarana masyarakat untuk memperoleh informasi dan berkomunikasi, guna memenuhi kebutuhan hakiki dan meningkatkan kualitas kehidupan manusia. Dalam mewujudkan kemerdekaan pers itu, wartawan Indonesia juga menyadari adanya kepentingan bangsa.
Demokrasi tumbuh karena pengaruh historis bangsa eropa yang
gelap dan dipenuhi oleh kesombongan para penguasanya, mereka berkeyakinan bahwa
mereka adalah wakil Allah di bumi, mereka juga berkeyakinan bahwa Allah telah
melimpahkan kekuasaan legislatif dan eksekutif kepada mereka, sehingga mereka
punya wewenang penuh untuk menghukum manusia dengan undang-undang yang mereka buat
sendiri.
SEJARAH
PERKEMBANGAN MADRASAH IBTIDAIYAH DI INDONESIA
A.
Perkembangan Madrasah di Indonesia
Secara umum madrasah juga sama dengan sekolah-sekolah lain, yaitu
lembaga pendidikan dilihat dari pengelolaannya pendidikan sistem madrasah ini
cara pembelajarannya menggunakan sistem klasikal. Sehingga secara teknis, sistem madrasah berusaha mengorganisasikan
kegiatan kependidikannya dengan sistem kelas-kelas berjenjang dengan waktu yang
diperlukan untuk menyelesaikan pelajaran yang sudah dipolakan dengan
segala fasilitasnya seperti kursi, meja dan papan tulis, kecuali aspek tradisi
dan kurikulum yang dilaksanakan. Meskipun sekarang posisi madrasah secara yuridis sama
terutama dalam aspek kurikulum tetapi madrasah secara umum masih mempertahankan
ciri khasnya sebagai sekolah yang berciri khas Islam.
Materi I
Konsep Dasar Pengelolaan Kelas
A.
Pengertian
Pengelolaan Kelas
Pengelolaan kelas terdiri dari dua kata yaitu pengelolaan dan
kelas. Pengelolaan merupakan proses yang memberikan pengawasan pada semua hal
yang terlibat dalam pelaksanaan kebijakan dan pencapaian tujuan. Sedangkan
kelas Menurut Hamalik (dalam Djamarah 2006:175) ”kelas adalah suatu kelompok
orang yang melakukan kegiatan belajar bersama yang mendapat pengajaran dari
guru”
Pengelolaan kelas merupakan usaha sadar, untuk mengatur kegiatan
proses belajar mengajar secara sistematis. Usaha sadar itu mengarah pada
persiapan bahan belajar, penyiapan sarana dan alat peraga, pengaturan ruang
belajar, mewujudkan situasi/kondisi proses belajar mengajar dan pengaturan,
waktu, sehingga proses belajar mengajar berjalan dengan baik dan tujuan
kurikuler dapat tercapai.
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
KONSEP KURIKULUM MENURUT BEAUCHAMP
Konsep kurikulum berkembang sejalan dengan perkembangan teori dan
praktik pendidikan, juga bervariasi sesuai dengan aliran atau teori pendidikan
yang dianutnya. Menurut pandangan lama, kurikulum merupakan kumpulan mata
pelajaran yang harus disampaikan guru atau dipelajari siswa. Anggapan ini telah
ada sejak zaman Yunani Kuno, namun dalam lingkungan dan hubungan tertentu
pandangan ini masih dipakai sampai sekarang. Banyak orangtua bahkan juga para guru,
kalau ditanya tentang kurikulum akan memberikan jawaban sekitar mata pelajaran.
Lebih khusus mungkin kurikulum diartikan hanya sebagai isi pelajaran. Pendapat-pendapat
yang muncul selanjutnya telah beralih dari menekankan pada isi menjadi lebih
memberikan tekanan pada pengalaman belajar, bahkan juga menunjukkan adanya
perubahan lingkup dari konsep yang sangat sempit kepada yang lebih luas.
Slogan
pahlawan tanpa tanda jasa senantiasa melekat pada profesi guru. Hal ini
didasarkan pada pengabdiannya yang begitu tinggi dan tulus dalam dunia
pendidikan. Tidak hanya itu, sikap kearifan, kedisiplinan, kejujuran,
ketulusan, kesopanan serta sebagai sosok panutan menjadikan profesi satu ini
berbeda dengan yang lain. Lantaran tanggung jawab dari profesi guru tidak
berhenti pada selesai ia mengajar, melainkan keberhasilan siswa dalam
menangkap, memahami, mempraktekan serta mengamalkan ilmu yang diterima dalam
kehidupan sehari-hari baik langsung maupun tak langsung. Hal ini membuat citra
seorang guru di mata masyarakat selalu berada di tempat yang lebih baik dan mulia.
Djamin (1999) mengemukakan citara guru mempunyai arti sebagai suatu penilaian
yang baik dan terhormat terhadap keseluruhan penampilan yang merupakan sosok
pengembang profesi ideal dalam lingkup fungsi, peran dan kinerja.
Dalam
proses perekrutan tenaga kerja baru oleh sebuah perusahaan baik itu BUMN
ataupun perusahaan swasta, wawancara kerja merupakan salah satu tahap yang
harus Anda lalui. Biasanya proses wawancara ini meliputi wawancara HRD
kemudian dilanjuti oleh wawancara User atau petinggi perusahaan yang Anda
lamar, misalnya kepala direksi dan kepala bagian devisi tertentu.
Pada umumnya wawancara kerja ini merupakan proses
perekrutan tahap ke tiga setelah proses sleksi Administrasi atau surat lamaran
dan berkas, kemudian dilanjuti dengan psikotes, dan setelah itu jika anda lulus
akan dilanjuti dengan proses wawancara kerja atau interview. Akan tetapi
mungkin saja berbeda dalam proses perekrutan, tergantung oleh kebijakan serta
aturan yang berlaku pada berusahan mengenai proses perekrutan tenaga kerja
baru.
Anda yang memiliki printer type seperti disebut di atas harus lebih berhati-hati saat melakukan isi ulang tinta khususnya pada
jenis cartridge bukan infus. Mengapa ? Ternyata tidak semua panduan
yang kita dapat bisa diterapkan sepenuhnya karena hasilnya boleh jadi
akan membuat kita kesal dan gemes. Saya sediri sudah mengalaminya.
Alih-alih cartridge bisa berfungsi normal kembali, yang ada malah tangan
dan pakaian saya yang belepotan tinta. Apa tidak kesal tuh, selain
kotor noda tinta yang terlanjur mengenai pakaian juga akan sangat sulit dibersihkan.
Berikut adalah beberapa hal yang “ dianjurkan” tapi sebaiknya tidak dilakukan :
DARI BERBAGAI SUMBER
PENDAHULUAN
Masyarakat Indonesia dewsa ini merupakan masyarakat peralihan yang mengalami transformasi sosial, politik ekonomi dan budaya yang cepat serta memperoleh pengaruh dari dunia luar secara intens, industrialisasi, urbanisasi, sekulerisasi, polarisasi masyarakat Indonesia yang cendrung menjadi berbagai kelas merupakan proses yang terus berjalan dengan segala macam implikasinya. Dalm kontekes perubahan atau pembaharuan inilah organisasi islam yang berkembang dalam bidang agama dan politik yang banyak di bahas di kalangan masayarakat luas, dan juga di makalah ini terdapat empat organisasi islam yang berkembang di Indonesia yang berkenaan dengan masalah keagamaan dan politik dari prasejarah hinga hingga pembaharuan keislamannya.
Masyarakat Indonesia dewsa ini merupakan masyarakat peralihan yang mengalami transformasi sosial, politik ekonomi dan budaya yang cepat serta memperoleh pengaruh dari dunia luar secara intens, industrialisasi, urbanisasi, sekulerisasi, polarisasi masyarakat Indonesia yang cendrung menjadi berbagai kelas merupakan proses yang terus berjalan dengan segala macam implikasinya. Dalm kontekes perubahan atau pembaharuan inilah organisasi islam yang berkembang dalam bidang agama dan politik yang banyak di bahas di kalangan masayarakat luas, dan juga di makalah ini terdapat empat organisasi islam yang berkembang di Indonesia yang berkenaan dengan masalah keagamaan dan politik dari prasejarah hinga hingga pembaharuan keislamannya.
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
PKn adalah pendidikan kewarganegaraan, yaitu
pendidikan yang menyangkut status formal warga negara yang pada awalnya diatur
dalam Undang-Undang No. 2 th. 1949. Undang-Undang ini berisi tentang diri
kewarganegaraan, dan peraturan tentang naturalisasi atau pemerolehan status
sebagai warga negara Indonesia (Winataputra 1995). Tujuan PKn adalah untuk
membentuk watak atau karakteristik warga negara yang baik. Karakteristik PKn
sebagai pendidikan konsep, nilai, norma, dan moral dalam pembelajaran PKn.
LUDRUK
Kidung ludruk terdiri atas dua bentuk, yaitu syair dan pantun,
serta cerita ludruk ditengarai bersumber dari legenda, sejarah, mite, babad,
dan cerita-cerita keseharian di masyarakat.Ludruk lahir sebagai sebuah kesenian
anti kemapanan dalam suatu struktur masyarakat Jawa Timur atau jombang feodal
dengan corak kekuasaan yang scandalous dan korup. Dalam dominasi corak
kekuasaan tersebut, alih-alih melakukan gerakan perlawanan frontal di titik
ekstrem, ataupun bersikap masokistik di sisi yang lain, masyarakat lantas
menemukan bentuk sindiran (pasemon) sebagai pintu artikulasi yang populer dalam
hal kritik dan kontrol kebijakan penguasa saat itu yang dipraktikkan dengan
ludruk sebagai medianya, dengan parikan sebagai pisau yang secara tajam
mblejeti kebejatan-kebejatan moral sosial politik penguasa.
BAB II
PEMBAHASAN
A. .PENGERTIAN
MEDIA PEMBELAJARAN
Beberapa ahli memberikan definisi tentang media buku,
pembelajaran.Schramm mengemukakan
bahwa media pembelajaran adalah teknlogi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan
untuk keperluan pembelajaran.sementara itu Briggs
berpendapat bahwa media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan
isi atau materi pembelajaran seperti:buku, film, video,dll.sedangkan Media
pembelajaran menurut Gagne menyatakan
bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat
merangsang siswa dapat belajar.[1] AECT (association for education communication and
technologi) mendefinisikan media sebagai segala bentuk dan saluran yang
digunakan orang untuk menyalurkan pesan/informasi.[2]Sedangkan
NEA (national education association) mengungkapkan
bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak,maupun
pandang,dengar termasuk teknologi perangkat keras.
A. Pendahuluan
Muhammadiyah dan Nahdhatul Ulama (NU) merupakan dua organisasi terbesar di Indonesia yang memiliki massa dalam jumlah puluhan juta orang di berbagai sudut tanah air. Dua organisasi ini telah berdiri jauh sebelum Indonesia merdeka dan mempunyai andil yang besar dalam usaha kemerdekaan negara Indonesia. Selain itu, dari kedua organisasi ini masyarakat Islam di Indonesia menjadi lebih berkembang dan terbina di mana pada waktu itu negara Indonesia masih dalam kungkungan penjajahan Belanda.
Pembahasan mengenai Muhammadiyah dan NU banyak sekali dikupas dalam berbagai macam bahasan yang telah dilakukan banyak orang. Dalam makalah ini kami akan mencoba membahas mengenai keharmonisan Muhammadiyah dan NU dalam perpolitikan keduanya pada masa dulu yakni di masa adanya partai Masyumi. Keharmonisan kedua organisasi dalam partai Masyumi ini dipandang sebagai persatuan umat Islam yang bisa menjadi persatuan dalam bidang lainnya. Dengan demikian, sebenarnya kedua organisasi ini ternyata banyak persamaan dari pada perbedaan yang sebenarnya bersifat dasar atau furu`.
PERTANYAAN 1
Suatu hari ada seekor burung berwarna biru tiba-tiba masuk ke rumah anda dan terperangkap didalamnya. anda pun berniat untuk memeliharanya. namun ada suatu keanehan yang terjadi pada burung tersebut. Pada hari pertama warna burung tersebut berubah dari biru menjadi kuning Pada hari kedua berubah lagi dari kuning menjadi merah terang. hari ketiga berubah lagi menjadi hitam coba pikirkan!!! akan berubah menjadi warna apakah burung tersebut di hari berikutnya???? coba pilih salah satu : a. tetap hitam b. kembali menjadi warna biru c. menjadi warna putih d. menjadi warna emas |
Teknik Mencari Berita
Beberapa teknik pencarian berita adalah:
PARTISIPASI
Merupakan sebuah teknik mencari berita dengan mengandalkan pada keberadaan jurnalis sebagai partisipator dalam sebuah kegiatan. Kelebihan teknik ini, jurnalis mudah masuk dalam sebuah kegiatan yang tengah diliputnya sehingga tidak sulit mendapat informasi kejadian maupun pernyataan dari narasumber yang terkait dengan peristiwa yang diliputnya. Kelemahan, jurnalis bisa jadi sangat tidak objektif karena memiliki ikatan emosional baik dengan peristiwa, narasumber maupun hal-hal lain yang terkait dengan peristiwa tersebut.
Pengantar
Ada anekdot yang mengatakan bahwa jurnalis adalah orang yang sedikit tahu tentang banyak hal. Artinya, sejalan dengan profesinya yang memilih dan memilah realitas sosial yang akhirnya menjadi produk berita yang kita baca di surat kabar dan majalah, kita dengar di radio atau kita saksikan di televisi ditambah dengan tekanan tenggat waktu (deadline) yang ketat menuntut jurnalis menjadi tahu berbagai peristiwa tetapi serba sedikit.
Diperlukan kemampuan teknis dalam kinerja jurnalistik untuk mengolah suatu realitas menjadi berita yang akan dikonsumsi oleh publik. Sebab tidak semua realitas sosial itu bisa menjadi berita. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhinya, yang dalam konteks jurnalistik disebut nilai berita (news worthy). Di samping itu publik juga semakin cerdas membedakan antara realitas sosial dengan realitas media massa. Singkatnya, serupa tapi tak sama.
Ada anekdot yang mengatakan bahwa jurnalis adalah orang yang sedikit tahu tentang banyak hal. Artinya, sejalan dengan profesinya yang memilih dan memilah realitas sosial yang akhirnya menjadi produk berita yang kita baca di surat kabar dan majalah, kita dengar di radio atau kita saksikan di televisi ditambah dengan tekanan tenggat waktu (deadline) yang ketat menuntut jurnalis menjadi tahu berbagai peristiwa tetapi serba sedikit.
Diperlukan kemampuan teknis dalam kinerja jurnalistik untuk mengolah suatu realitas menjadi berita yang akan dikonsumsi oleh publik. Sebab tidak semua realitas sosial itu bisa menjadi berita. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhinya, yang dalam konteks jurnalistik disebut nilai berita (news worthy). Di samping itu publik juga semakin cerdas membedakan antara realitas sosial dengan realitas media massa. Singkatnya, serupa tapi tak sama.
Tips jurnalistik dasar bagi wartawan pemula: bagaimana menulis berita yang baik untuk koran
Tips cara menulis berita #1:
Menulis dengan jujur. Fakta tidak boleh dipelintir. Opini dan penafsiran
harus ditulis dalam alinea yang berbeda. Boleh tidak netral, tapi harus
independen.
Berbohong dalam berita adalah dosa
terberat wartawan. Jika jumlah aktivis LSM yang mendemo bupati hanya
puluhan orang, jangan tulis ratusan atau ribuan orang. Berita bohong
seperti ini sangat sering muncul di koran-koran daerah, terutama
menyangkut liputan pilkada.
Jika harus menulis interpretasi atas
sebuah fakta, tuliskanlah di paragraf terpisah, dan tunjukkan secara
jelas kepada pembaca supaya mereka tahu mana yang fakta dan mana opini
atau penafsiran si wartawan.
Reporter yang meliput berita di lapangan
harus bersikap independen terhadap semua pihak yang terkait dengan topik
tulisannya. Berikan kesempatan yang sama bagi semua narasumber untuk
menjelaskan versi mereka, jangan memvonis kebenaran. Wartawan boleh
tidak netral, misalnya kalau harus memihak pada rakyat yang jadi korban
penindasan penguasa, namun harus selalu independen dengan memberikan
kesempatan pada penguasa untuk berbicara.
علم الأصوات
ينقسم هذا العلم إلى:
1) علم الأصوات الذي يعنى بدراسة كل صوت على حدة من حيث مخارجه وصفاته.
2) علم الصواتة ويعنى بدراسة أثر الأصوات في بعضها في المنظومة الكلامية.
ينقسم الأول إلى عدة فروع، منها:
1) علم الأصوات النطقي، ويعنى بطريقة إنتاج الصوت في الجهاز النطقي للمتكلم، محددا وظائف أعضاء النطق لدى الإنسان مع ما يترتب عليها من صفات تتميز بها كل مجموعة من الأصوات.
2) علم الأصوات السمعي، ويعنى بطرقة التقاط الأذن لصوت وتحلليها من قبل المستقبل، فيدرس وظائف مكونات جهاز السمع عند الإنسان مع ما قد يصيبها من اختلال وراثي أو طارئ.
3) علم الأصوات الفيزيائي، ويعنى بدراسة الذبذبات الصوتية التي تنتقل من جهاز النطق إلى جهاز الاستقبال، ويركز على انتقال الموجات الصوتية عبر قناة الاتصال بين المتكلمين، وقد توصل علماء الأصوات إلى نتائج مذهلة في هذا المجال انعكست بشكل إيجابي على وسائل الاتصال المعاصرة.
ينقسم هذا العلم إلى:
1) علم الأصوات الذي يعنى بدراسة كل صوت على حدة من حيث مخارجه وصفاته.
2) علم الصواتة ويعنى بدراسة أثر الأصوات في بعضها في المنظومة الكلامية.
ينقسم الأول إلى عدة فروع، منها:
1) علم الأصوات النطقي، ويعنى بطريقة إنتاج الصوت في الجهاز النطقي للمتكلم، محددا وظائف أعضاء النطق لدى الإنسان مع ما يترتب عليها من صفات تتميز بها كل مجموعة من الأصوات.
2) علم الأصوات السمعي، ويعنى بطرقة التقاط الأذن لصوت وتحلليها من قبل المستقبل، فيدرس وظائف مكونات جهاز السمع عند الإنسان مع ما قد يصيبها من اختلال وراثي أو طارئ.
3) علم الأصوات الفيزيائي، ويعنى بدراسة الذبذبات الصوتية التي تنتقل من جهاز النطق إلى جهاز الاستقبال، ويركز على انتقال الموجات الصوتية عبر قناة الاتصال بين المتكلمين، وقد توصل علماء الأصوات إلى نتائج مذهلة في هذا المجال انعكست بشكل إيجابي على وسائل الاتصال المعاصرة.
A World Literature Timeline
Invention
of Writing and Earliest Literature [Beginnings to 100 A.D.]
- Writing was not invented for the purpose of preserving literature; the earliest written documents contain commercial, administrative, political, and legal information, and were created by the first "advanced" civilizations in an area that Westerners commonly call the Middle East.
- The oldest writing was pictographic, meaning that the sign for an object was written to resemble the object itself; later, hieroglyphic and cuneiform scripts were invented to record more complicated information.
- Begun in 2700 B.C. and written down about 2000 B.C., the first great heroic narrative of world literature, Gilgamesh, nearly vanished from memory when it was not translated from cuneiform languages into the new alphabets that replaced them.
- Though the absence of written signs for vowels can confuse some readers, the consonantal script developed by the Hebrews ushered in a new form of writing that could be composed without special artistic skills and read without advanced training.
- With their return to Palestine in 539 B.C., the Hebrews rebuilt the Temple and created the canonical version of the Pentateuch, the first five books of the Bible.
- As the stories in the Bible expound, unlike polytheistic religions in which gods often battle among themselves for control over humankind, the sole resistance to the Hebrew God is humankind itself.
Literary History Timeline
(adapted from A Handbook to Literature, 6th ed., C. Hugh Holman and William Harmon (NY: Macmillan, 1992), pp. 506-566)
* Historical or non-English
/ American item
c. 700 — Beowulf
composed in present form
*1066 — Battle of Hastings (Norman Conquest)
*1215 — Signing of Magna Carta
*c. 1307 — 1321 — Dante's Divina Commedia
(adapted from A Handbook to Literature, 6th ed., C. Hugh Holman and William Harmon (NY: Macmillan, 1992), pp. 506-566)
? B.C. — A. D. 428: Celtic and Roman Britain
428 — 1100: Old English (Anglo-Saxon) Period
*1066 — Battle of Hastings (Norman Conquest)
*1215 — Signing of Magna Carta
*c. 1307 — 1321 — Dante's Divina Commedia
سنبدأ في هذه الصفحات ..بالتعريف بالفلاسفة المسلمين ....وأثرهم في تاريخ الفلسفة ....وأهم المواضيع التي اهتمو بها ...إضافة إلى أهم مؤلفاتهم .....:
ابن باجة
أ ـ حياته:
أبو بكر محمد بن يحيى بن الصائغ، المعروف بابن باجة، ولد في سرقسطة قرب نهاية القرن الخامس الهجري. وعاش في تلك المدينة إبان حكم المستعين الثاني (478ـ 503هـ/1085ـ 1109م) آخر أمراء بني (هود) حكام سرقسطة ولارده وتطيله.
ويبدو أن أسرته كانت تشتغل بالصياغة، كون (باجة) تعني الفضة باللهجة العربية الأندلسية في ذلك العصر. وبرز في الكثير من العلوم، فكان لغويا وشاعرا وموسيقيا، وفيلسوفا.
ابن باجة هو أبو بكر محمد بن يحيى التجّيبي الأندلسيّ السرقسطيّ المعروف بابن الصائغ. وهو من فلاسفة العرب والمسلمين قليلي الشهرة والمعرفة في العالمين العربي والإسلامي رغم ما قدّمه للفلسفة العربية والإسلامية من تراث زاخر. ظلّت فلسفته تقبع في الهامش ولم تنل الاهتمام الذي تستحقّ في زمانها او في أزمنة لاحقة. جرى إهماله الذي ارتبط بدخول العالم العربيّ والإسلاميّ مرحلة من الانحطاط الشامل، وهي مرحلة لا تحتضن فكرا متنوّرا وعقلانيا كالذي مثله ابن باجة، بحيث يمكن القول إنّ إهماله أتى نتيجة اقتران عنصرين متلازمين، من جهة تراجع الفكر والسجال في ذلك العصر من جهة، ثم الموقف الذي اتخذه منه آنذاك من كانوا ينصّبون أنفسهم حراسا على العقيدة وعلى الدين في الوقت نفسه. عدّه ابن خلدون أكبر فلاسفة الإسلام في الأندلس، وقال عنه ابن طفيل :"لم يخلق أثقب ذهنا ولا أصحّ نظرا ولا أصدق روية من أبي بكر الصائغ". ألّف من الكتب ما تجاوز المائة بين كتاب ورسالة، ضاع منها الكثير، لكن بقي منها ما يكفي لإعطاء فكرة حقيقية عن فلسفته. تشكّل كتب "تدبير المتوحد" و"رسالة الوداع" و"رسالة الاتصال" أبرز المؤلفات التي يشرح فيها فلسفته و"تأملاته".
بيئة ابن باجة الفكرية والسياسية
اتّسمت المرحلة التاريخيّة التي عاش فيها ابن باجة في الأندلس باضطرابات وانشقاقات وصراعات بين ملوك الطوائف، وتحوّل السلطة الى دولة "المرابطين"، بعد أن أدّت الخلافات بين الأمويين والبربر في الأندلس الى تويض الخلافة الأموية هناك. استتبعت هذه الانهيارات في الأندلس ما سبقها من انهيار دولة العباسيين وقبلها الامويين في المشرق. ترافقت هذه الانهيارات السلطوية بمجيء أمراء وحكام اتّصفوا في غالبيتهم بالاعتماد على الفقهاء والمقلّدين في تكريس سلطتهم، وذلك عبر توظيف هؤلاء الفقهاء في تسويغ السلطة السياسية واضفاء المشروعية على الحاكم. وهي وجهة ترتب عليها اضطهاد الفلاسفة والتنكيل بهم واطلاق شتى نعوت التكفير في حقهم.
HUBUNGAN KURIKULUM DENGAN TEORI PENDIDIKAN KLASIK DAN TEORI PENDIDIKAN PRIBADI
BAB: II
PERMBAHASAN
HUBUNGAN KURIKULUM DENGAN TEORI PENDIDIKAN KLASIK DAN TEORI PENDIDIKAN PRIBADI
Kurikulum memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan teori pendidikan. Suatu kurikulum disusun dengan mengacu pada satu atau beberapa teori kurikulum dan teori kurikulum dijabarkan berdasarkan teori pendidikan tertentu. Nana S. Sukmadinata (1997) mengemukakan 4 (empat ) teori pendidikan, yaitu : (1) pendidikan klasik; (2) pendidikan pribadi; (3) teknologi pendidikan dan (4) teori pendidikan interaksional. Dalam makalah ini akan di bahas dua dari ke empat teori tersebut, yakni:
BAB: II
PERMBAHASAN
HUBUNGAN KURIKULUM DENGAN TEORI PENDIDIKAN KLASIK DAN TEORI PENDIDIKAN PRIBADI
Kurikulum memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan teori pendidikan. Suatu kurikulum disusun dengan mengacu pada satu atau beberapa teori kurikulum dan teori kurikulum dijabarkan berdasarkan teori pendidikan tertentu. Nana S. Sukmadinata (1997) mengemukakan 4 (empat ) teori pendidikan, yaitu : (1) pendidikan klasik; (2) pendidikan pribadi; (3) teknologi pendidikan dan (4) teori pendidikan interaksional. Dalam makalah ini akan di bahas dua dari ke empat teori tersebut, yakni:
TANTANGAN PENDIDIKAN ISLAM
A. PENDAHULUAN
Bagaimana mungkin kaum Muslim mengklaim hak pengakuan universal dan kehadiran global jika tetap terisolasi dan terpisah dari dunia lain? Farish A. Noor -Intelektual muda asal Malaysia- mencoba membuka mata Muslimin di dunia yang masih terlelap dalam tidur panjang dengan pertanyaan kritis di atas.
Sebagai Muslim, tentunya kita (di)harus(kan) menjawab dan mencari solusi dari permasalahan besar tersebut. Lebih jauh Beliau memaksa kita untuk instropeksi diri terhadap agama (baca: Islam) yang menurut Al-Qur’an telah disempurnakan oleh Allah SWT. Apakah Islam benar-benar telah sempurna? (terserah apabila ada yang sangsi terhadap keimanan penulis, akibat pertanyaan ini). Mampukah konsep Islam bi la hudud –Islam tanpa batas—yang menempatkan dirinya dalam realitas kekinian yang tanpa batas (borderless), plural, multikultural, dan kompleks berjalan dengan tegak? Apalagi kita sudah semakin terkepung oleh laju global yang mau tidak mau harus siap untuk menapak beriringan agar tetap eksis dan tidak tergerus oleh zaman.
A. PENDAHULUAN
Bagaimana mungkin kaum Muslim mengklaim hak pengakuan universal dan kehadiran global jika tetap terisolasi dan terpisah dari dunia lain? Farish A. Noor -Intelektual muda asal Malaysia- mencoba membuka mata Muslimin di dunia yang masih terlelap dalam tidur panjang dengan pertanyaan kritis di atas.
Sebagai Muslim, tentunya kita (di)harus(kan) menjawab dan mencari solusi dari permasalahan besar tersebut. Lebih jauh Beliau memaksa kita untuk instropeksi diri terhadap agama (baca: Islam) yang menurut Al-Qur’an telah disempurnakan oleh Allah SWT. Apakah Islam benar-benar telah sempurna? (terserah apabila ada yang sangsi terhadap keimanan penulis, akibat pertanyaan ini). Mampukah konsep Islam bi la hudud –Islam tanpa batas—yang menempatkan dirinya dalam realitas kekinian yang tanpa batas (borderless), plural, multikultural, dan kompleks berjalan dengan tegak? Apalagi kita sudah semakin terkepung oleh laju global yang mau tidak mau harus siap untuk menapak beriringan agar tetap eksis dan tidak tergerus oleh zaman.
Sejarah Perkembangan Sastra Arab -prologema
Menyebarnya sastra arab sangat erat kaitannya dengan bersinarnya islam secara luas ke berbagai belahan dunia terutama pada abad ke 7 hijriah, hal ini dikarenakan ia adalah bahasa Al-Qur’an yang mulia. Bahasa yang indah ini menyebar ke berbagai penjuru timur dan barat, sehingga sebagian besar peradaban dunia pada masa itu sangat terwarnai oleh peradaban Islam. Mereka yang berperan mengembangkan sastra arab pada masa kejayaan islam berasal dari berbagai suku bangsa, diantara mereka berasal dari Jazirah Arab, Mesir, Romawi, Armenia, Barbar, Andalusia dan sebagainya, walau berbeda bangsa namun mereka semua bersatu diatas Islam dan Bahasa Arab, mereka berbicara dan menulis karya sastra serta berbagai kajian keilmuan lainnya dengan Bahasa Arab .
Menyebarnya sastra arab sangat erat kaitannya dengan bersinarnya islam secara luas ke berbagai belahan dunia terutama pada abad ke 7 hijriah, hal ini dikarenakan ia adalah bahasa Al-Qur’an yang mulia. Bahasa yang indah ini menyebar ke berbagai penjuru timur dan barat, sehingga sebagian besar peradaban dunia pada masa itu sangat terwarnai oleh peradaban Islam. Mereka yang berperan mengembangkan sastra arab pada masa kejayaan islam berasal dari berbagai suku bangsa, diantara mereka berasal dari Jazirah Arab, Mesir, Romawi, Armenia, Barbar, Andalusia dan sebagainya, walau berbeda bangsa namun mereka semua bersatu diatas Islam dan Bahasa Arab, mereka berbicara dan menulis karya sastra serta berbagai kajian keilmuan lainnya dengan Bahasa Arab .
Secara bahasa perkataan kaligrafi merupakan penyederhanaan dari “calligraphy” (kosa kata bahasa Inggris).
Kata ini diadopsi dari bahasa Yunani, yang diambil dari kata kallos berarti beauty (indah) dan graphein : to write (menulis) berarti tulisan atau aksara, yang berarti: tulisan yang indah atau seni tulisan indah. Dalam bahasa Arab kaligrafi disebut khat yang berarti garis.
Kata ini diadopsi dari bahasa Yunani, yang diambil dari kata kallos berarti beauty (indah) dan graphein : to write (menulis) berarti tulisan atau aksara, yang berarti: tulisan yang indah atau seni tulisan indah. Dalam bahasa Arab kaligrafi disebut khat yang berarti garis.
510-622 usia besar lisan arab puisi heroic
Abad ke-6 mendorong pengadilan yang Sassania koleksi heroik dan legendaris Iran cerita tentang raja-raja dan pahlawan
Invention 622-750 cinta lyric (ghazal)
653? Khalifah ketiga, 'Utsman, kewenangan pengumpulan dan pembentukan teks resmi Al-Quran
750-1055 The Golden Age dari huruf Arab
750 Ibnu Ishaq yang cnmposes Biografi Nabi, biografi definitif Muhammad
810-850 Heyday Al-Jahiz, master terbesar sastra prosa arab
813-833 kekhalifahan al-Ma'mun, yang mempromosikan terjemahan dan ilmu filsafat Yunani ke dalam bahasa Arab • The kisah dari Seribu Satu Malam arab mungkin telah memasukkan sekitar saat ini
819-1005 pengadilan yang Samanid mendorong penyair dan penulis dalam bahasa Persia dan sponsor versi baru dari Sh'hn'me
912-961 Masa keemasan kebudayaan Islam di Spanyol, yang meliputi pembentukan pusat-pusat besar pertama pembelajaran di Eropa Abad Pertengahan
1010 Firdausi melengkapi versi puitis Sh'hn'me
Attar menyelesaikan 1177 Konferensi dari Burung.
1218? Jal'loddin Rumi composes kedua besar dan karya-karya liris Kuplet Rohani (1283)
1257-1258 Sa'di composes yang Bustan dan Golestan
Puisi Persia 1370-1405 memasuki masa transformasi bertahap dan pembaruan
Abad ke-6 mendorong pengadilan yang Sassania koleksi heroik dan legendaris Iran cerita tentang raja-raja dan pahlawan
Invention 622-750 cinta lyric (ghazal)
653? Khalifah ketiga, 'Utsman, kewenangan pengumpulan dan pembentukan teks resmi Al-Quran
750-1055 The Golden Age dari huruf Arab
750 Ibnu Ishaq yang cnmposes Biografi Nabi, biografi definitif Muhammad
810-850 Heyday Al-Jahiz, master terbesar sastra prosa arab
813-833 kekhalifahan al-Ma'mun, yang mempromosikan terjemahan dan ilmu filsafat Yunani ke dalam bahasa Arab • The kisah dari Seribu Satu Malam arab mungkin telah memasukkan sekitar saat ini
819-1005 pengadilan yang Samanid mendorong penyair dan penulis dalam bahasa Persia dan sponsor versi baru dari Sh'hn'me
912-961 Masa keemasan kebudayaan Islam di Spanyol, yang meliputi pembentukan pusat-pusat besar pertama pembelajaran di Eropa Abad Pertengahan
1010 Firdausi melengkapi versi puitis Sh'hn'me
Attar menyelesaikan 1177 Konferensi dari Burung.
1218? Jal'loddin Rumi composes kedua besar dan karya-karya liris Kuplet Rohani (1283)
1257-1258 Sa'di composes yang Bustan dan Golestan
Puisi Persia 1370-1405 memasuki masa transformasi bertahap dan pembaruan
Istilah adab saat ini banyak digunakan dengan makna sastra, seperti istilah كلية الأدب ( Fakultas Sastra ), تاريخ الأدب العربي (Sejarah Kesusastraan Arab), النقد الأدبي ( Kritik Sastra ), dan الأدب المقارن (Sastra Perbandingan). Adab merupakan suatu bentuk ekspresi kehidupan melalui sarana bahasa. Karena itu, mempelajari adab juga erat hubungannya dengan mempelajari kebudayaan dan lingkungan yang melingkupinya. Adab juga bisa dikatakan sebagai sebuah bentuk seni, sebagaimana seni musik atau seni rupa, hanya saja ia menggunakan bahasa sebagai sarananya.
Sejarah kesusastraan Arab terdiri dari beberapa periode, yaitu zaman jahiliyyah (pra-Islam), zaman permulaan Islam, zaman Bani Umayyah, zaman Bani Abbasiyah (berakhir bersamaan dengan keruntuhan Baghdad akibat serangan Mongol), zaman pertengahan / zaman kemunduran, dan zaman modern (sejak abad ke-13 H).
Sejarah kesusastraan Arab terdiri dari beberapa periode, yaitu zaman jahiliyyah (pra-Islam), zaman permulaan Islam, zaman Bani Umayyah, zaman Bani Abbasiyah (berakhir bersamaan dengan keruntuhan Baghdad akibat serangan Mongol), zaman pertengahan / zaman kemunduran, dan zaman modern (sejak abad ke-13 H).
Kata “remaja” berasal dari bahasa latin yaitu adolescere yang berarti to grow atau to grow maturity (Golinko, 1984 dalam Rice, 1990). Banyak tokoh yang memberikan definisi tentang remaja, seperti DeBrun (dalam Rice, 1990) mendefinisikan remaja sebagai periode pertumbuhan antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Papalia dan Olds (2001) tidak memberikan pengertian remaja (adolescent) secara eksplisit melainkan secara implisit melalui pengertian masa remaja (adolescence).
Pros And Cons Of Sex Education
Sex education, also known as sexuality education or sex and relationships education, is a process of giving knowledge and forming attitudes and beliefs about sex, sexual identity, relationships and intimacy. It is a broad term that describes education on human anatomy, sexual reproduction, sexual intercourse, reproductive health, emotional relations, reproductive rights and responsibilities, abstinence, contraception and other aspects of human sexual behavior. Sex education is basically conducted to help youngsters and elders prevent themselves against abuse, exploitation, unintended pregnancies, sexually transmitted diseases and HIV and AIDS. Sex education is mainly provided by parents or caregivers, teachers, school programs and public health campaigns. Ideally, it should be given to kids before they reach puberty and before they have developed established patterns of behavior. Sex education forms the basic foundation on the basis of which more complex knowledge can be build up over time. Apart from offering various pros, sex education has its list of cons as well. Go through the article to know the advantages and disadvantages of sex education.
Sex education, also known as sexuality education or sex and relationships education, is a process of giving knowledge and forming attitudes and beliefs about sex, sexual identity, relationships and intimacy. It is a broad term that describes education on human anatomy, sexual reproduction, sexual intercourse, reproductive health, emotional relations, reproductive rights and responsibilities, abstinence, contraception and other aspects of human sexual behavior. Sex education is basically conducted to help youngsters and elders prevent themselves against abuse, exploitation, unintended pregnancies, sexually transmitted diseases and HIV and AIDS. Sex education is mainly provided by parents or caregivers, teachers, school programs and public health campaigns. Ideally, it should be given to kids before they reach puberty and before they have developed established patterns of behavior. Sex education forms the basic foundation on the basis of which more complex knowledge can be build up over time. Apart from offering various pros, sex education has its list of cons as well. Go through the article to know the advantages and disadvantages of sex education.
Perempuan Kehilangan 90 Persen Sel Telur Saat Usia 30 Tahun
Ilustrasi (Foto: bbc)
London, Kenapa perempuan usia 30 tahun ke atas sangat sulit hamil? Peneliti telah menemukan jawabannya. Perempuan kehilangan 90 persen sel telurnya ketika memasuki usia 30 tahun.
Perempuan sudah memakai 90 persen sel telurnya saat usianya 30 tahun. Meski masih bisa memproduksi sel telur saat usia 30 hingga 40-an tahun, namun cadangan sel telur terus menyusut cepat.
Peneliti mengatakan tubuh memilih telur yang terbaik dari cadangannya. Sementara kualitas sel telur perempuan akan semakin memburuk saat usia bertambah dan meningkatkan kesulitan dalam mendapatkan bayi yang sehat.
Ilustrasi (Foto: bbc)
London, Kenapa perempuan usia 30 tahun ke atas sangat sulit hamil? Peneliti telah menemukan jawabannya. Perempuan kehilangan 90 persen sel telurnya ketika memasuki usia 30 tahun.
Perempuan sudah memakai 90 persen sel telurnya saat usianya 30 tahun. Meski masih bisa memproduksi sel telur saat usia 30 hingga 40-an tahun, namun cadangan sel telur terus menyusut cepat.
Peneliti mengatakan tubuh memilih telur yang terbaik dari cadangannya. Sementara kualitas sel telur perempuan akan semakin memburuk saat usia bertambah dan meningkatkan kesulitan dalam mendapatkan bayi yang sehat.
Peran Guru sebagai Fasilitator
Dalam konteks pendidikan, istilah fasilitator semula lebih banyak diterapkan untuk kepentingan pendidikan orang dewasa (andragogi), khususnya dalam lingkungan pendidikan non formal. Namun sejalan dengan perubahan makna pengajaran yang lebih menekankan pada aktivitas siswa, belakangan ini di Indonesia istilah fasilitator pun mulai diadopsi dalam lingkungan pendidikan formal di sekolah, yakni berkenaan dengan peran guru pada saat melaksanakan interaksi belajar mengajar. Wina Senjaya (2008) menyebutkan bahwa sebagai fasilitator, guru berperan memberikan pelayanan untuk memudahkan siswa dalam kegiatan proses pembelajaran.
Dalam konteks pendidikan, istilah fasilitator semula lebih banyak diterapkan untuk kepentingan pendidikan orang dewasa (andragogi), khususnya dalam lingkungan pendidikan non formal. Namun sejalan dengan perubahan makna pengajaran yang lebih menekankan pada aktivitas siswa, belakangan ini di Indonesia istilah fasilitator pun mulai diadopsi dalam lingkungan pendidikan formal di sekolah, yakni berkenaan dengan peran guru pada saat melaksanakan interaksi belajar mengajar. Wina Senjaya (2008) menyebutkan bahwa sebagai fasilitator, guru berperan memberikan pelayanan untuk memudahkan siswa dalam kegiatan proses pembelajaran.
MATRIK PEMILIHAN JENIS TAGIHAN DAN BENTUK INSTRUMEN PENILAIAN
Penjabaran Indikator ke dalam Instrumen Penilaian. Indikator dijabarkan lebih lanjut ke dalam instrumen penilaian yang meliputi jenis tagihan, dan bentuk instrumen. Setiap indikator dapat dikembangkan menjadi 3 instrumen penilaian atau lebih yang meliputi ranah kognitif, psikomotor, dan afektif.
Jenis tagihan yang dapat digunakan antara lain sebagai berikut:
1. Kuis. Bentuknya berupa isian singkat dan menanyakan hal-hal yang prinsip. Biasanya dilakukan sebelum pelajaran dimulai, kurang lebih 5 -10 menit. Kuis dilakukan untuk mengetahui penguasaan pelajaran oleh siswa. Tingkat berpikir yang terlibat adalah pengetahuan dan pemahaman.
2. Pertanyaan Lisan. Materi yang ditanyakan berupa pemahaman terhadap konsep, prinsip, atau teorema. Tingkat berpikir yang terlibat adalah pengetahuan dan pemahaman.
3. Ulangan Harian. Ulangan harian dilakukan secara periodik di akhir pembelajaran satu atau dua kompetensi dasar. Tingkat berpikir yang terlibat sebaiknya mencakup pemahaman, aplikasi, dan analisis.
4. Ulangan Blok. Ulangan Blok adalah ujian yang dilakukan dengan cara menggabungkan beberapa kompetensi dasar dalam satu waktu. Tingkat berpikir yang terlibat mulai dari pemahaman sampai dengan evaluasi.
5. Tugas Individu. Tugas individu dapat diberikan pada waktu-waktu tertentu dalam bentuk pembuatan klipping, makalah, dan yang sejenisnya. Tingkat berpikir yang terlibat sebaiknya aplikasi, analisis, sampai sintesis dan evaluasi.
6. Tugas Kelompok. Tugas kelompok digunakan untuk menilai kompetensi kerja kelompok. Bentuk instrumen yang digunakan salah satunya adalah uraian bebas dengan tingkat berpikir tinggi yaitu aplikasi sampai evaluasi.
7. Responsi atau Ujian Praktik. Bentuk ini dipakai untuk mata pelajaran yang ada kegiatan praktikumnya. Ujian responsi bisa dilakukan di awal praktik atau setelah melakukan praktik. Ujian yang dilakukan sebelum praktik bertujuan untuk mengetahui kesiapan peserta didik melakukan praktik di laboratorium atau tempat lain, sedangkan ujian yang dilakukan setelah praktik, tujuannya untuk mengetahui kompetensi dasar praktik yang telah dicapai peserta didik dan yang belum.
8. Laporan Kerja Praktik. Bentuk ini dipakai untuk mata pelajaran yang ada kegiatan praktikumnya. Peserta didik bisa diminta untuk mengamati suatu gejala dan melaporkannya.
Bentuk instrumen dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu tes dan nontes. Bentuk instrumen tes meliputi: pilihan ganda, uraian objektif, uraian non-objektif, jawaban singkat, menjodohkan, benar-salah, unjuk kerja (performans) dan portofolio, sedangkan bentuk instrumen nontes meliputi: wawancara, inventori, dan pengamatan. Para guru diharapkan menggunakan instrumen yang bervariasi agar diperoleh data tentang pencapaian belajar siswa yang akurat dalam semua ranah.
Beberapa bentuk instrumen tes yang dapat digunakan, antara lain:
1. Pilihan Ganda. Bentuk ini bisa mencakup banyak materi pelajaran, penskorannya objektif, dan bisa dikoreksi dengan mudah. Tingkat berpikir yang terlibat bisa dari tingkat pengetahuan sampai tingkat sintesis dan analisis.
2. Uraian Objektif. Jawaban uraian objektif sudah pasti. Uraian objektif lebih tepat digunakan untuk bidang Ilmu Alam. Agar hasil penskorannya objektif, diperlukan pedoman penskoran. Hasil penilaian terhadap suatu lembar jawaban akan sama walaupun diperiksa oleh orang yang berbeda. Tingkat berpikir yang diukur bisa sampai pada tingkat yang tinggi.
3. Uraian Non-objektif/Uraian Bebas. Uraian bebas dicirikan dengan adanya jawaban yang bebas. Namun demikian, sebaiknya dibuatkan kriteria penskoran yang jelas agar penilaiannya objektif. Tingkat berpikir yang diukur bisa tinggi.
4. Jawaban Singkat atau Isian Singkat. Bentuk ini digunakan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan pemahaman siswa. Materi yang diuji bisa banyak, namun tingkat berpikir yang diukur cenderung rendah.
5. Menjodohkan. Bentuk ini cocok untuk mengetahui pemahaman atas fakta dan konsep. Cakupan materi bisa banyak, namun tingkat berpikir yang terlibat cenderung rendah.
6. Performans. Bentuk ini cocok untuk mengukur kompetensi siswa dalam melakukan tugas tertentu, seperti praktik pengukuran tanah atau membuat peta.
7. Portofolio. Bentuk ini cocok untuk mengetahui perkembangan unjuk kerja siswa, dengan menilai kumpulan karya-karya dan tugas-tugas yang dikerjakan oleh siswa. Karya-karya ini dipilih dan kemudian dinilai, sehingga dapat dilihat perkembangan kemampuan siswa.
TABEL PEMILIHAN JENIS TAGIHAN DAN BENTUK INSTRUMEN
NO
JENIS TAGIHAN BENTUK INSTRUMEN PENILAIAN
Pilihan Ganda Uraian Objektif Uraian Non-objektif/
Uraian Bebas Jawaban Singkat atau Isian Singkat Menjodohkan. Performans. Portofolio.
1. Kuis
2. Pertanyaan Lisan
3. Ulangan Harian
4. Ulangan Blok
5. Tugas Individu
6. Tugas Kelompok
7. Responsi atau Ujian Praktik
8. Laporan Kerja Praktik
PENILAIAN
TES
TES LISAN
· PILIHAN GANDA
· JAWABAN SINGKAT (ISIAN SINGKAT)
· BENAR-SALAH
· MENJODOHKAN
TERTULIS TES OBYEKTIF
TES URAIAN · URAIAN OBYEKTIF
· URAIAN NON-OBYEKTIF
TES PERBUATAN · KINERJA (PERFORMANCE)
· PENUGASAN (PROJEK)
· HASIL KARYA (PRODUK)
· PENILAIAN SIKAP, MINAT, MOTIVASI
· PENILAIAN DIRI
· PORTOFOLIO
NON-TES
,
Penjabaran Indikator ke dalam Instrumen Penilaian. Indikator dijabarkan lebih lanjut ke dalam instrumen penilaian yang meliputi jenis tagihan, dan bentuk instrumen. Setiap indikator dapat dikembangkan menjadi 3 instrumen penilaian atau lebih yang meliputi ranah kognitif, psikomotor, dan afektif.
Jenis tagihan yang dapat digunakan antara lain sebagai berikut:
1. Kuis. Bentuknya berupa isian singkat dan menanyakan hal-hal yang prinsip. Biasanya dilakukan sebelum pelajaran dimulai, kurang lebih 5 -10 menit. Kuis dilakukan untuk mengetahui penguasaan pelajaran oleh siswa. Tingkat berpikir yang terlibat adalah pengetahuan dan pemahaman.
2. Pertanyaan Lisan. Materi yang ditanyakan berupa pemahaman terhadap konsep, prinsip, atau teorema. Tingkat berpikir yang terlibat adalah pengetahuan dan pemahaman.
3. Ulangan Harian. Ulangan harian dilakukan secara periodik di akhir pembelajaran satu atau dua kompetensi dasar. Tingkat berpikir yang terlibat sebaiknya mencakup pemahaman, aplikasi, dan analisis.
4. Ulangan Blok. Ulangan Blok adalah ujian yang dilakukan dengan cara menggabungkan beberapa kompetensi dasar dalam satu waktu. Tingkat berpikir yang terlibat mulai dari pemahaman sampai dengan evaluasi.
5. Tugas Individu. Tugas individu dapat diberikan pada waktu-waktu tertentu dalam bentuk pembuatan klipping, makalah, dan yang sejenisnya. Tingkat berpikir yang terlibat sebaiknya aplikasi, analisis, sampai sintesis dan evaluasi.
6. Tugas Kelompok. Tugas kelompok digunakan untuk menilai kompetensi kerja kelompok. Bentuk instrumen yang digunakan salah satunya adalah uraian bebas dengan tingkat berpikir tinggi yaitu aplikasi sampai evaluasi.
7. Responsi atau Ujian Praktik. Bentuk ini dipakai untuk mata pelajaran yang ada kegiatan praktikumnya. Ujian responsi bisa dilakukan di awal praktik atau setelah melakukan praktik. Ujian yang dilakukan sebelum praktik bertujuan untuk mengetahui kesiapan peserta didik melakukan praktik di laboratorium atau tempat lain, sedangkan ujian yang dilakukan setelah praktik, tujuannya untuk mengetahui kompetensi dasar praktik yang telah dicapai peserta didik dan yang belum.
8. Laporan Kerja Praktik. Bentuk ini dipakai untuk mata pelajaran yang ada kegiatan praktikumnya. Peserta didik bisa diminta untuk mengamati suatu gejala dan melaporkannya.
Bentuk instrumen dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu tes dan nontes. Bentuk instrumen tes meliputi: pilihan ganda, uraian objektif, uraian non-objektif, jawaban singkat, menjodohkan, benar-salah, unjuk kerja (performans) dan portofolio, sedangkan bentuk instrumen nontes meliputi: wawancara, inventori, dan pengamatan. Para guru diharapkan menggunakan instrumen yang bervariasi agar diperoleh data tentang pencapaian belajar siswa yang akurat dalam semua ranah.
Beberapa bentuk instrumen tes yang dapat digunakan, antara lain:
1. Pilihan Ganda. Bentuk ini bisa mencakup banyak materi pelajaran, penskorannya objektif, dan bisa dikoreksi dengan mudah. Tingkat berpikir yang terlibat bisa dari tingkat pengetahuan sampai tingkat sintesis dan analisis.
2. Uraian Objektif. Jawaban uraian objektif sudah pasti. Uraian objektif lebih tepat digunakan untuk bidang Ilmu Alam. Agar hasil penskorannya objektif, diperlukan pedoman penskoran. Hasil penilaian terhadap suatu lembar jawaban akan sama walaupun diperiksa oleh orang yang berbeda. Tingkat berpikir yang diukur bisa sampai pada tingkat yang tinggi.
3. Uraian Non-objektif/Uraian Bebas. Uraian bebas dicirikan dengan adanya jawaban yang bebas. Namun demikian, sebaiknya dibuatkan kriteria penskoran yang jelas agar penilaiannya objektif. Tingkat berpikir yang diukur bisa tinggi.
4. Jawaban Singkat atau Isian Singkat. Bentuk ini digunakan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan pemahaman siswa. Materi yang diuji bisa banyak, namun tingkat berpikir yang diukur cenderung rendah.
5. Menjodohkan. Bentuk ini cocok untuk mengetahui pemahaman atas fakta dan konsep. Cakupan materi bisa banyak, namun tingkat berpikir yang terlibat cenderung rendah.
6. Performans. Bentuk ini cocok untuk mengukur kompetensi siswa dalam melakukan tugas tertentu, seperti praktik pengukuran tanah atau membuat peta.
7. Portofolio. Bentuk ini cocok untuk mengetahui perkembangan unjuk kerja siswa, dengan menilai kumpulan karya-karya dan tugas-tugas yang dikerjakan oleh siswa. Karya-karya ini dipilih dan kemudian dinilai, sehingga dapat dilihat perkembangan kemampuan siswa.
TABEL PEMILIHAN JENIS TAGIHAN DAN BENTUK INSTRUMEN
NO
JENIS TAGIHAN BENTUK INSTRUMEN PENILAIAN
Pilihan Ganda Uraian Objektif Uraian Non-objektif/
Uraian Bebas Jawaban Singkat atau Isian Singkat Menjodohkan. Performans. Portofolio.
1. Kuis
2. Pertanyaan Lisan
3. Ulangan Harian
4. Ulangan Blok
5. Tugas Individu
6. Tugas Kelompok
7. Responsi atau Ujian Praktik
8. Laporan Kerja Praktik
PENILAIAN
TES
TES LISAN
· PILIHAN GANDA
· JAWABAN SINGKAT (ISIAN SINGKAT)
· BENAR-SALAH
· MENJODOHKAN
TERTULIS TES OBYEKTIF
TES URAIAN · URAIAN OBYEKTIF
· URAIAN NON-OBYEKTIF
TES PERBUATAN · KINERJA (PERFORMANCE)
· PENUGASAN (PROJEK)
· HASIL KARYA (PRODUK)
· PENILAIAN SIKAP, MINAT, MOTIVASI
· PENILAIAN DIRI
· PORTOFOLIO
NON-TES
,
Pengertian Ranah Penilaian Afektif, Ciri-ciri, dan Contoh Pengukuran Ranah Penilaian Afektif
2.2.1 Pengertian Ranah Penilaian Afektif
Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai. Beberapa pakar mengatakan bahwa sikap seseorang dapat diramalkan perubahannya bila seseorang telah memiliki kekuasaan kognitif tingkat tinggi. Ciri-ciri hasil belajar afektif akan tampak pada peserta didik dalam berbagai tingkah laku. Seperti: perhatiannnya terhadap mata pelajaran pendidikan agama Islam, kedisiplinannya dalam mengikuti mata pelajaran agama disekolah, motivasinya yang tinggi untuk tahu lebih banyak mengenai pelajaran agama Islam yang di terimanya, penghargaan atau rasa hormatnya terhadap guru pendidikan agama Islam dan sebagainya.
Ranah afektif menjadi lebih rinci lagi ke dalam lima jenjang, yaitu: (1) receiving (2) responding (3) valuing (4) organization (5) characterization by evalue or calue complex
2.2.1 Pengertian Ranah Penilaian Afektif
Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai. Beberapa pakar mengatakan bahwa sikap seseorang dapat diramalkan perubahannya bila seseorang telah memiliki kekuasaan kognitif tingkat tinggi. Ciri-ciri hasil belajar afektif akan tampak pada peserta didik dalam berbagai tingkah laku. Seperti: perhatiannnya terhadap mata pelajaran pendidikan agama Islam, kedisiplinannya dalam mengikuti mata pelajaran agama disekolah, motivasinya yang tinggi untuk tahu lebih banyak mengenai pelajaran agama Islam yang di terimanya, penghargaan atau rasa hormatnya terhadap guru pendidikan agama Islam dan sebagainya.
Ranah afektif menjadi lebih rinci lagi ke dalam lima jenjang, yaitu: (1) receiving (2) responding (3) valuing (4) organization (5) characterization by evalue or calue complex
PEMBELAJARAN MELALUI PAKEM
Abdul Hamid *)
Abstrak
PAKEM is active teaching and learning, creativity of learning, and effectivity learning, joy full learning. Active teaching and learning is teacher strategy for students in multiple methods so partnership to teaching and learning developments.
PAKEM is to positions in self esstem studenst character building based, in then we mus be to improvement potential creativity, my by; Intellegence qoutient, emotional qoutient, spritual of qoutient.Strategy PAKEM is elementary school, secondary school and high school and thus, the quality teachers performance, kreativity, knowlegde, skill, attitude and future orientation of development education.
Abdul Hamid *)
Abstrak
PAKEM is active teaching and learning, creativity of learning, and effectivity learning, joy full learning. Active teaching and learning is teacher strategy for students in multiple methods so partnership to teaching and learning developments.
PAKEM is to positions in self esstem studenst character building based, in then we mus be to improvement potential creativity, my by; Intellegence qoutient, emotional qoutient, spritual of qoutient.Strategy PAKEM is elementary school, secondary school and high school and thus, the quality teachers performance, kreativity, knowlegde, skill, attitude and future orientation of development education.
BAB: I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bimbingan dapat diartikan bantuan yang diberikan oleh seseorang, laki-laki atau perempuan, yang memiliki kepribadian yang memadai dan terlatih dengan baik kepada individu-individu setiap usia untuk membantunya mengatur kegiatan kehidupan sendiri, mengembangkan pandangan hidupnya sendiri, membuat keputusan sendiri dan menanggung bebannya sendiri. Sedang konseling merupakan suatu proses yang dilakukan konselor dalam membantu konseli untuk mengatasi hambatan-hamabatan perkembangan dirinya dan untuk mencapai perkembn\angan optimal kemampuan pribadi yang dimilikinya dan proses ini dapat terjadi setiap waktu ( Division of conseling psychology ).
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bimbingan dapat diartikan bantuan yang diberikan oleh seseorang, laki-laki atau perempuan, yang memiliki kepribadian yang memadai dan terlatih dengan baik kepada individu-individu setiap usia untuk membantunya mengatur kegiatan kehidupan sendiri, mengembangkan pandangan hidupnya sendiri, membuat keputusan sendiri dan menanggung bebannya sendiri. Sedang konseling merupakan suatu proses yang dilakukan konselor dalam membantu konseli untuk mengatasi hambatan-hamabatan perkembangan dirinya dan untuk mencapai perkembn\angan optimal kemampuan pribadi yang dimilikinya dan proses ini dapat terjadi setiap waktu ( Division of conseling psychology ).
Nasehat Rasulullah SAW kepada Aisyah
‘Aisyah r.’a meriwayatkan : Rasulullah SAW bersabda “Hai Aisyah, aku berwasiat kepada engkau.
Hendaklah engkau senantiasa mengingat wasiatku ini. Sesungguhnya engkau akan senantiasa di dalam kebajikan selama engkau mengingat wasiatku ini…”
Intisari wasiat Rasulullah s.a.w tersebut dirumuskan seperti berikut: Hai, Aisyah, peliharalah diri engkau. Ketahuilah bahwa sebagian besar daripada kaum engkau (kaum wanita) adalah menjadi kayu api di dalam neraka.
‘Aisyah r.’a meriwayatkan : Rasulullah SAW bersabda “Hai Aisyah, aku berwasiat kepada engkau.
Hendaklah engkau senantiasa mengingat wasiatku ini. Sesungguhnya engkau akan senantiasa di dalam kebajikan selama engkau mengingat wasiatku ini…”
Intisari wasiat Rasulullah s.a.w tersebut dirumuskan seperti berikut: Hai, Aisyah, peliharalah diri engkau. Ketahuilah bahwa sebagian besar daripada kaum engkau (kaum wanita) adalah menjadi kayu api di dalam neraka.
إذ مر رعد العتاب ) غصن 2
ترد جفوني سحاب  : )
و ترسل دموعي مطر ) قفل 2
إن الخرجة في الموشح والزجل كانت أكثر أهمية من المطلع ، ولكنها لا تخلو من الخرجة . و كانت الموشحات و الازجال ذالت موضوعات مختلفة ما بين مدح و غزل ، وقد تطورت فيما بعد إلى غزل صوفي ، و قد تكون على لسان امرأة تشكو الوجد والصبابة على نحو ما يعاني حبيبها.
قالى ابن سناء الملك إن الخرجة أبزار الموشح و ملحله و سكره و مسكه و عنبره ، وهي العاقبة و ينبغي أن تكون حميدة ، والخاتمة بل السابقة و إن كانت الأخيرة.
شعر التروبادور الأوربي
كان شعراء التروبادور (بالفرنسسة (troubadour ) ، و بالأسبانسة ( trovador ) في العصور الوسطى الأوربية الذين وجدوا في أواخر القرن 11 الملادي في جنوب فرنسا أولا ثم أثروا بشعرهم وما يحتوي من نواح فنية و معان في الشعر الأوربي كله حتى القرن 14 الملادي . كانوا يعيشون في بلاط الملوك و الإمرء و يغتنون بالحب على نحو يخضع فيه المحب لحبيبته ، و يعبر عن سلطانه عليه ، على الرغم من بقاءه مع ذلك في دائرة الغزل الحس . و أقدم من نعرف من هؤلاء الشعراء هو (جيوم التاسع : دوق أكيتانبا) الذين كتب أشعاره ما بين عام 1100 وعام 1127 م. وصلته أكيدة بالثقافة العربية في اسبانيا ، وقد اشترك في الحروب الصلبية . واشعاره ذات خصائص فنية فريدة لايستطاع تعليلها تعليلا مقنعا إلا بتأثره بالشعر العربي ، على أن القصائد الأخيرة من شعره تتفق في مضمونها أيضا مع الشعر العربي الغزلي .
ترد جفوني سحاب  : )
و ترسل دموعي مطر ) قفل 2
إن الخرجة في الموشح والزجل كانت أكثر أهمية من المطلع ، ولكنها لا تخلو من الخرجة . و كانت الموشحات و الازجال ذالت موضوعات مختلفة ما بين مدح و غزل ، وقد تطورت فيما بعد إلى غزل صوفي ، و قد تكون على لسان امرأة تشكو الوجد والصبابة على نحو ما يعاني حبيبها.
قالى ابن سناء الملك إن الخرجة أبزار الموشح و ملحله و سكره و مسكه و عنبره ، وهي العاقبة و ينبغي أن تكون حميدة ، والخاتمة بل السابقة و إن كانت الأخيرة.
شعر التروبادور الأوربي
كان شعراء التروبادور (بالفرنسسة (troubadour ) ، و بالأسبانسة ( trovador ) في العصور الوسطى الأوربية الذين وجدوا في أواخر القرن 11 الملادي في جنوب فرنسا أولا ثم أثروا بشعرهم وما يحتوي من نواح فنية و معان في الشعر الأوربي كله حتى القرن 14 الملادي . كانوا يعيشون في بلاط الملوك و الإمرء و يغتنون بالحب على نحو يخضع فيه المحب لحبيبته ، و يعبر عن سلطانه عليه ، على الرغم من بقاءه مع ذلك في دائرة الغزل الحس . و أقدم من نعرف من هؤلاء الشعراء هو (جيوم التاسع : دوق أكيتانبا) الذين كتب أشعاره ما بين عام 1100 وعام 1127 م. وصلته أكيدة بالثقافة العربية في اسبانيا ، وقد اشترك في الحروب الصلبية . واشعاره ذات خصائص فنية فريدة لايستطاع تعليلها تعليلا مقنعا إلا بتأثره بالشعر العربي ، على أن القصائد الأخيرة من شعره تتفق في مضمونها أيضا مع الشعر العربي الغزلي .
MAKALAH LEKSIKOGRAFI
“ TOKOH-TOKOH LEKSIKOLOGI ARAB”
Disusun Oleh :
1. Dillah Faridah : A01207014
2. Dewi Kholilah : A01207047
3. Yusuf Arisandi : A012070
4. Ach. Marzuki : A01207033
BAHASA DAN SASTRA ARAB
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURABAYA
2010
KATA PENGANTAR
Segala puji –syukur hanya bagi Allah swt, atas segala nikmat, hidayat dan taufiq-Nya. Shalawat dan salam semoga selalu terhaturkan kepada Nabi Muhammad saw beserta keluarga dan para sahabatnya yang selalu menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran dan kejujuran, baik dalam kata maupun makna, serta seluruh umat yang dicintainya .
Alhamdulillah penulis ucapkan seiring terselesaikannya makalah ini dan tak lupa penulis ucapkan terima kasih paea semua pihak yang telah membantu dalam proses menyelesaikan makalah ini. Khususnya pada Bapak Dosen Pembimbing mata kuliah Leksikografi Arab yang telah banyak menyumbangkan dan mentransferkan ilmunya kepada kami dalam proses belajar mengajar .
Tentunya dalam makalah sederhana ini maih banyak kekurangan-kekurangan yang kita dapati bersama. Oleh karena itu sebelumnya penulis mohon maaf serta mohon saran dan kritikan yang membangun demi tersenpurnakannya makalah ini .
Surabaya, 30 Mei 2010
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………i
DAFTAR ISI………………………………………………………ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang ……………………………………….1
1.2 Rumusan Masalah …………………………………....1
1.3 Tujuan masalah ……………………………………....1
BAB II PEMBAHASAN
A. Tokoh-tokoh leksikologi Arab ………………………
B. Biografi tokoh-tokoh leksikologi…………………….
C. Karya-karya yang dihasilkan ………………………..
BAB III KESIMPULAN ……………………………………...
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setelah mengetahui tentang makna leksikologi dan perkembangannya, serta beberapa hal yang terkandung didalamnya, maka patutlah kita mengetahui tokoh-tokoh leksikolografi itu sendiri, diantaranya yaitu Ibnu Duraid, Ibnu Faris Al-Razi, Ibnu Jinni, serta Ismail bin Hammad Al-Jauhari . Maka dari itu makalah berikut ini mencoba membahasnya secara singkat, dengan tujuan sebagai panduan untuk membahas masalah-masalah yang ada didalamnya .
1.2 Rumusan Masalah
1. Mengetahui tokoh-tokoh Leksikologi Arab
2. Mengetahui biogafi tokoh-tokoh leksikologi Arab
3. Mengetahui karya-karya yang dihasilkan
1.3 Tujuan Masalah
1. Kita dapat mengetahui tokoh-tokoh leksikologi Arab
2. Kita dapat mengetahui biografi tokoh-tokoh leksikologi Arab
3. Kita dapat mengetahui karya yang dihasilkan
BAB II
TOKOH-TOKOH LEKSIKOLOGI ARAB
1. Ibnu Duraid
A. Biografi
Nama lengkapnya Muhammad bin Al-Hasan bin Duraid Al-Azdi (321-233 H / 838-933 M).Lahir di Basrah,lalu pindah ke Oman dan menetap di sana selama 12 tahun, kemudian ia kembali lagi ke Basrah, Irak . Ibnu Duraid dikenal sebagai pakar bahasa dan sastra Arab . Ia gemar mengembara dari satu tempat ke tempat lain untuk menuntut ilmu bahasa dan memperkuat tesisnya.Ia pernahberkelana kedaerah-daerah pinggiran di Persia.pengembaraannya di negeri iran tercatat dalam Diwan faris karya Abu mikal.kemudian dia kembali ke Baghdad. Ibnu Duraid meninggal di Baghdad pada usia 95 tahun.
B. Pemikirannya
Ibnu duraid dikenal sebagai sosok ulama’ yang ulet cerdas dan kuat hafalannya.ia berhasil mencetak murid-murid yang sepesialis dibidang bahasa dan sastra.
Kamus Al-jamharahkarya Ibnu Duraid merupakan kamus pertama yang menggunakan sistem alfabetis khusus. Ia berani tampil beda dengan mengesampingkan model-model kamus fonetik yang kala itu berkiblat pada kaus Al-‘Ain karya Kholil. Namun, materi-materi kata dalam kamusnya Ibnu duraid banyak mengambil dari kamus Al-‘Ain. Bahkan, dalam hal penjelasan (syarah), gaya bahasa (uslub)dan argumentasi (istisyhad), antara kamus Al-jamharah dankamus Al-‘Ain dapat dikatakan sama. Kamus Al-jamharoh dapat dikatakan kurang memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan leksikologi bahasa arab. Sistematika urutan alfebetis hijaiyah yang diusung oleh ibnu duraid hanya mengekor pada hasil kreasi natsr bin ashim yang sebelumnya telah menyusun huruf hijayah dari alif hingga ya’.
C. Karya –karya Ibnu Duraid
-Al-jamharah, Al-isytiqaq(ilmu tentag nasab), Al-maqshur wa Al-mamdud(ilmu sharaf), Al-mujtaba, Taqwim Al-lisan, Dakhir Al-Hikmah, Shifa Al-Siraj wa Al-Lijam, Al-Malahin, Al-Sahab wa Al-Ghaits, Adab Al-Katib, Al-Amaly, Al-Wisyah, Zuwar Al-‘Arab dan Al-Lughaat.
2. Ibnu Faris Al-Razi
A.Biografi
Abu husain ahmad bin faris bin zakariyah bin hubaib al-qozwini al-razi (329-395 H/941-1004 M), demikian nama lengkap ibnu faris. Ada pendapat lain yang mengatakan, bahwa nama aslinya adalah ahmad bin zakaria bin faris. Ibnu faris lahir di daerah ristaq al-zahra’, sebuah kampung yang termasuk bagian dari desa karsifah dan jiyanabadz di wilayah qozwin. Semua ulama sepakat, bahwa ibnu faris meninggal duia di kota raid an makamnya berhadapan dengan abul hasan ali bin abdul aziz al-jurjani. Tahun wafatnya ibnu faris masih di perselisihkan, ada yang mengatakan ibnu faris meninggal pada tahun 360 H, ada yang mengatakan 369 H, 375 H dan 390 H. sebagaimana ilmuwan lainnya, ibnu faris juga gemar mencari ilmu. Tempat paling lama yang di diami oleh ibnu faris adalah kota Hamzan sebelum akhirnya ia pindah ke kota Raid an meninggal dunia di sana .
B.Pemikirannya
Guru yang paling berpengaruh dalam membentuk kepribadian Ibnu Faris adalah ayahnya sendiri yaitu Faris bin Zakaria. Seorang fakih, ahli bahasa juga sastrawan. Ibnu Faris banyak belajar Fiqih madzab Syafi’i dari ayahnya dan ia pun menjadi penganut madzab Syafi’iyah, walaupun pada akhirnya ia pindah ke madzab Malikiyah ketika ia tinggal di kota Rai .
C.Karya-karyanya
Ibnu Faris bukan hanya mumpuni di bidang leksikologi dan ilmu bahasa saja, namun ia adalah ulama yang memiliki kemampuan yang lengkap diberbagai bidang. Hal itu dapat dilihat dalam karya-karya tulisnya yang mencakup berbagai bidang ilmu. Paling tidak ada 45 buku yang ditulis oleh Ibnu Faris. Diantaranya, Al-Ittiba’ wal Muzawwijah., Ikhtilaf Nahwiyyin, akhlaqun Nabi, Ushulul Fiqh, Al-Ifrad, Al- Amaly serta masih banyak yang lainnya .
3. Ibnu Jinni
A.Biografi
Nama lengkap Ibnu jinni adalah Abul Fath Utsman bin Jinni Al-Mushily(320-390 H / 932-1001 M). Ia adalah ulama terkenal di bidang ilmu nahawu dan sastra. Masa kecilnya dihabiskan di kota Mosul, Irak. Konon ayahnya bekerja sebagai pembantu setia seorang hakim di Mosul bernama Sulaiman bin Fahd Al-Azdi. Sekalipun demikian, status sosial itu tidak menyurutkan Ibnu Jinni untuk menuntut ilmu dan memperoleh pendidikan seperti anak-anak lainnya.
Sejak kecil ia dianugerahi ghira ilmiah atau semangat kuat untuk belajar dari para syekh yang ada di daerah kelahirannya. Hampir semua halaqah (majelis taklim) telah dihadiri Ibnu Jinni untuk menuntut ilmu dari para pengasuh dan syekh yang ahli di bidangnya masing-masing. Di usianya yang masih belia,17 tahun, ia telah menguasai ilmu sharaf. Hingga Ibnu Jinni berkenalan dengan seorang syekh bernama Abu Ali Al-Farisi yang dikenal sebagai pakar ilmu bahasa dan nahwu di zamannya. Sejak itu Ibnu Jinni hanya menetapkan pilihannya untuk hanya belajar kepada Abu Ali Al-Farisi dan meninggalkan halaqah lainnya. Selama 40 tahun lamanya, Ibnu Jinni menjadi murid setia Abu Ali Al-Farisi hingga ia mewarisi ilmu dari gurunya.
Ibnu Jinni dan gurunya pindah ke kota Halb, ibu kota Bani Hamdan. Di sana mereka tinggal selama 5 tahun dan mendirikan majelis taklim yang dihadiri para ulama lainnya. Di kota itu pula Ibnu Jinni dan gurunya berkenalan akrab dengan Al-Mutabbi, salah satu pakar di bidang bahasa dan sastra. Mereka saling bertukar pikiran tentang masalah-masalah tata bahasa Arab. Kemudian Ibnu Jinni dan gurunya berpindah berpindah ke Damaskus, lalu ke Bagdad untuk melanjutkan misi dakwah dan taklim.
B. Karya Ibnu Jinni
Karya ilmiah yang berhasil ditulis oeh Ibnu Jinni mencakup 67 buku, namun bukunya yang paling popular hingga kini adalah Al-Khasaish, sebuah buku yang isinya komprehensip meliputi dasar-dasar ilmu nahwu, kaidah usul fiqh dan nahwu, dan analisis sikologi terhadap makna-makna kosa kata bahasa Arab. Bukunya yang terdiri dari 162 bab ini, pernah ia hadiahkan kepada Sultan Baha’uddin Al-Buwaihi, tepatnya setelah guru Ibnu Jinni meninggal dunia.
C. Pemikirannya
Di bidang fiqh Ibnu Jinni mengikuti madzab Imam Hanafi.. Di bidang akidah, ia lebih memilih sebagai pengikut mu’tazilah dan di bidang ilmu nahwunya condong ke madzab ulama Basrah. Beberapa pendapat Ibnu jinni yang mengundang konteroversi di dalam kitab Khasaish , antara lain kritiknya terhadapa Al-Kitab karya Sibawaih dan pendapatnya yang bahwa ilmu bahasa Arab termasuk kaidah islam.
4. Ismail bin Hammad Al-Jauhari
A. Biografi
Ismail bin Hammad Al-Jauhari (w.393 H/1003 M) berasal dari desa Farab. Ia telah masuk ke Irak, lalu ia berkelana ke Hijaz menuju kepedalaman desa-desa badui untuk mempelajari dialek bangsa Arab dan syair-syair asli gubangan penduduk desa (badui) yang masih memiliki tingkat kebahasaan yang fasih dan tidak terkontaminasi pengaruh dialek dari para pendatang. Setelah lama berkelana, ia kembali ke Khurasan dan menetap di Naisabur.
B. Pemikirannya
Selain dikenal sebagai seorang pakar bahasa Arab yang kreatif dan leksikolog karena karyanya,kamus Al-Shihah Fi Al-Lughah sebanyak dua jilid, ia juga dikenal sebagai orang yang meninggal dunia karena “kreatifitas”-nya sendiri. Konon , Al-Jauhari memanggil penduduk Naysabur untuk memperkenalkan salah satu karyanya berupa alat untuk terbang. Kala itu, ia mengikat tangannya dengan kayu berukuran lebar seperti sayap burung, lalu ia segera menyepak-nyepakkan kedua tangannya layaknya burung yang akan terbang. Tak lama kemudian, ia berhasil terbang ke angkasa, namun akhirnya ia terjatuh karena kehabisan tenaga, lalu ia menghembuskan nafas terakhirnya .
C.Karya Ismail bin Hammad Al-Jawhari
Kamus Al-shihah sebagai kamus pertama yang memperkenalkan sistem Al-Qafiyah jelas mendapat perhatian besar di kalangan ulama. Kontribusi sistem ini, dinilai amat membantu bagi para sastrawan dalam menyusun maupun memahami sajak dalam syair maupun prosa bahasa Arab. Sambutan para ulama itu dibuktikan dengan munculnya buku-buku lain yang berusaha meneliti kamus Al-Shihah .
Beberapa ulama ada yang sekedar menulis buku untuk memberi komentar atau tambahan (taliqat), bahkan ada yang memberi kritikan, ataupun ada yang berusaha membuat ringkasan (ikhtisar) sebagai bentuk pengakuan dan penghargaan terhadap kamus tersebut .
BAB III
SIMPULAN
Setelah membahas tokoh-tokoh leksikologi Arab, pemikirannya serta karya-karya yang dihasilkan oleh masing- masing tokoh, maka dapatlah kita simpulkan bahwa masing-masing tokoh memiliki kelebihan ataupun kekurangan, untuk itu patutlah kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berterima kasih kepada tokoh-tokoh tersebut yang telah memberikan ilmunya melalui karya-karyanya.
DAFTAR PUSTAKA
Ayyad, syukri Muhammad. 1982. Madkhal ila Ilm. Al-Usluub. Riyad, Saudi Arabia: Dar Al-Ulum
Abu Faraj, Muhammad Ahmad. 1966. Al-Ma’ajim Al-Lughawiyah Fi Dhawi’I Dirasaat Ilm Al-Lughah Al-Hadis. Bairut, Libanon: Dar An-Nahdhah Al-Arabiyah
Munawir, Warson. 1984. Kamus Al-munawir Arab-Indonesia. Yogyakarta: Ponpes Al-Munawir Krapyak
TAUFIQURROCHMAN, H.R. . 2008, Leksikologi Bahasa Arab. Yogyakarta
http://www.lexicons.ajeebs.com
http://www.awu-dam.org
http://www.al-islam.com
INTERAKSI SOSIAL ,Artinya semua tindakan yang melibatkan 2 belah pihak
FAKTOR-FAKTOR INTERAKSI SOSIAL(SOERJONO SOEKANTO)1.Imitasi :Tindakan sosial meniru sikap,tindakan dll seorang secara berlebihan.Contoh:siswa meniru sikap,tindakan dll seorang bintang film terkenal;rambut Gondrong ,memakai anting , memakai gelang dan kalung berlebihan;2.Sugesti: pemberian pengaruh atau pandangan dari satu pihak kepada pihak lain. Contoh: seorang ayah akan lebih baik menganjurkan anak-anaknya yang masih Bersekolah untuk rajin belajar agar kelak menjadi orang yang sukses.; 3.Identifikasi: kecenderungan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain dan proses identifikasi ini berlangsung secara kurang disadari oleh seseorang.;4.Simpati : Proses seseorang merasa tertarik dengan orang lain..agar dapat berlangsung,diperlukan adanya pengertian antara kedua belah pihak.
FAKTOR-FAKTOR INTERAKSI SOSIAL(SOERJONO SOEKANTO)1.Imitasi :Tindakan sosial meniru sikap,tindakan dll seorang secara berlebihan.Contoh:siswa meniru sikap,tindakan dll seorang bintang film terkenal;rambut Gondrong ,memakai anting , memakai gelang dan kalung berlebihan;2.Sugesti: pemberian pengaruh atau pandangan dari satu pihak kepada pihak lain. Contoh: seorang ayah akan lebih baik menganjurkan anak-anaknya yang masih Bersekolah untuk rajin belajar agar kelak menjadi orang yang sukses.; 3.Identifikasi: kecenderungan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain dan proses identifikasi ini berlangsung secara kurang disadari oleh seseorang.;4.Simpati : Proses seseorang merasa tertarik dengan orang lain..agar dapat berlangsung,diperlukan adanya pengertian antara kedua belah pihak.
Kemaren siang sampai sore saya habiskan untuk menginstall windows disalah satu komputer client warnet yah error , gak tau kenapa gak bisa diperbaiki lagi sehingga harus di install ulang. Masalahnya komputer tersebut tidak memiliki cd-rom , solusinya banyak sih untuk nginstall windows dengan kondisi komputer seperti ini, pasang cd rom atau bisa di coba install windows melalui usb flash disk dan yang tidak di anjurkan di bawa ke toko komputer buat di installin orang hehe ( mending sendiri ) .
Ibnu Khaldun berkata, “Sesungguhnya pengajaran itu merupakan profesi yang membutuhkan pengetahuan, keterampilan, dan kecermatan karena ia sama halnya dengan pelatihan kecakapan yang memerlukan kiat, strategi dan ketelatenan, sehingga menjadi cakap dan professional.” Penerapan metode pengajaran tidak akan berjalan dengan efektif dan efisien sebagai media pengantar materi pengajaran bila penerapannya tanpa didasari dengan pengetahuan yang memadai tentang metode itu. Sehingga metode bisa saja akan menjadi penghambat jalannya proses pengajaran, bukan komponen yang menunjang pencapaian tujuan, jika tidak tepat aplikasinya. Oleh karena itu, penting sekali untuk memahami dengan baik dan benar tentang karakteristik suatu metode.
PENDAHULUAN
Sebagai firman Allah, al-Qur’an scsungguhnya merupakan bentuk nyata campur tangan Tuhan dalam sejarah manusia. Namun, ia tidak bermakna tanpa intervensi pikiran dan kesadaran manusia itu sendiri. Oleh karena itu, cara manusia mendekati al-Qur’an sangat berperan dalam menginterpretasikannya dan menghasilkan makna. Sudah banyak kita jumpai warisan tradisional tafsir al-Qur’an yang berlimpah dalam Islam. Sebagai akibat perkembangan baru kajian Islam di dunia dan pengaruh perkembangan ilmu-ilmu sosial dan humaniora yang semakin canggih pada umurnya, kajian terhadap al-Qur’an pun semakin membuka diri terhadap pertumbuhan metodologi dan pendekatan kontemporer.
Sebagai firman Allah, al-Qur’an scsungguhnya merupakan bentuk nyata campur tangan Tuhan dalam sejarah manusia. Namun, ia tidak bermakna tanpa intervensi pikiran dan kesadaran manusia itu sendiri. Oleh karena itu, cara manusia mendekati al-Qur’an sangat berperan dalam menginterpretasikannya dan menghasilkan makna. Sudah banyak kita jumpai warisan tradisional tafsir al-Qur’an yang berlimpah dalam Islam. Sebagai akibat perkembangan baru kajian Islam di dunia dan pengaruh perkembangan ilmu-ilmu sosial dan humaniora yang semakin canggih pada umurnya, kajian terhadap al-Qur’an pun semakin membuka diri terhadap pertumbuhan metodologi dan pendekatan kontemporer.
Bahasa Arab digunakan oleh sekitar 250 juta manusia, tapi dipahami oleh lebih dari satu milyar muslim di seluruh dunia. Bahasa Arab juga penting di tengah bahasa-bahasa Muslim di seluruh dunia, karena perannya sebagai pengekspor banyak kata dan ungkapan. Huruf Arab juga digunakan untuk menulis bahasa-bahasa lain, seperti Persia (di Iran) dan Urdu (di India dan Pakistan).
Bahasa Arab terbagi menjadi tiga kelompok terpisah, yaitu: Bahasa Arab Klasik tertulis; Bahasa Arab Modern Standar tertulis; dan Bahasa Arab percakapan (lisan).
Bahasa Arab klasik tertulis pada dasarnya didefinisikan sebagai Bahasa Arab yang digunakan dalam Al-Qurãn dan literatur terawal yang dijumpai di semenanjung Arabia, tapi juga mewujud menjadi inti dari banyak literatur setelahnya, bahkan sampai masa kita sekarang.
Dalam hubungan dengan Al-Qurãn, bahasa Arab juga ditetapkan sebagai bahasa sakral, karena merupakan bahasa asli Al-Qurãn, dan semua terjemahan ke bahasa lain pasti mengurangi kualitas wahyu.
Bahasa Arab Modern Standar adalah modernisasi dari bentuk-bentuk (struktur) Bahasa Arab klasik, yang juga memasukkan kosa kata dari dunia modern serta menambahkan dari banyak dialek yang berlaku dalam percakapan di dunia Arab.
Bahasa Arab percakapan adalah bentuk bahasa Arab campuran, yang banyak variasinya, yang sering mengesankan adanya pengaruh kuat dari bahasa-bahasa lokal (yang digunakan sebelum mengenal bahasa Arab). Perbedaan di antara berbagai variasi Bahasa Arab percakapan bisa begitu besar, sehingga menyebabkan mereka menjadi saling tidak memahami (tidak bisa berkomunikasi!). Karena itu, benarlah bila dikatakan bahwa bahasa-bahasa Arab percakapan itu bisa dinamai sesuai wilayah berlakunya. Jadi, bisa dikatakan bahwa Bahasa Arab percakapan itu adalah Bahasa Arab Maroko, Bahasa Arab Kairo, Bahasa Arab Syuriah, dan seterusnya.
Fakta tentang Bahasa Arab
Bahasa Arab adalah bahasa yang sangat ketat dalam urusan tatabahasa (grammar). Hampir semua kata benda dan kata kerjanya dibentuk dari 3 huruf mati (consonant). Dari 3 huruf mati itulah serangkaian kata dikembangkan – menjadi 10 bentuk kata kerja, dan banyak kata benda dengan jenis laki-laki dan wanita. Sebagai misal, s-l-m (sin, lãm, mīm – س ل م) adalah akar dari iSLaM, muSLiM, SaLaM (damai), SaLaMah (keselamatan; keamanan), dan lain-lain.
Bila dibandingkan tatabahasa Barat, tatabahasa Bahasa Arab lebih sederhana, tapi memiliki kosakata yang kaya, melebihi banyak bahasa Barat.
Bahasa Arab mempunyai huruf-huruf abjadiyah, yang bentuknya masing-masing sangat berbeda, yang ketika satu sama lain digabungkan menjadi kata-kata bentuk-bentuknya berubah-ubah pula.
Abjad huruf Arab adalah hasil pengembangan dari huruf-huruf Nabatean, salah satu dari bahasa-bahasa Aram Barat (West Aramaic) yang tumbuh di Timur Tengah kuno.
Tulisan Bahasa Arab mencakup 28 huruf Latin, termasuk 3 fokal (a, i, u, tapi I sering digunakan untuk y, dan u untuk w). Karena beberapa wilayah Arab mempunyai dialek sendiri, maka huruf ‘baru’ pun ditambahkan. Suara-suara yang tidak ada padanannya dalam abjad Arab, seperti p, g, v, ditulis dengan huruf Arab asli tapi disertai tanda-tanda tertentu.
Ada sejumlah huruf Arab yang tidak bisa disalin ke huruf Latin, seperti خ/kh (sama seperti ch dalam bahasa Jerman), غ/gh (lebih lembut dari خ/kh), ع/’a (suara yang keluar dari belakang tenggorokan dan berhenti di tenggorokan), ط/th, ظ/zh, ش/sy, ث/ts.
Huruf hamzah (ء) adalah huruf yang unik, karena tidak diucapkan. Dalam penyalinan (transkripsi) biasanya ditandai dengan ‘ saja.
Fokal dalam huruf Arab bukanlah berupa huruf, tapi hanya tanda-tanda (harakah; harakat) yang ditambahkan pada huruf-huruf. Dalam hal-hal tertentu, harakat bahkan tidak pula ditulis. Kata “Muhammad”, misalnya, hanya ditulis mhmd/محمد (mīm-hã-mīm-dãl).
Harakat hanya digunakan untuk menandai kasus-kasus (kebahasaan) tertentu, seperti untuk menghilangkan keraguan atas pengertian suatu kata, atau dalam buku-buku bacaan anak-anak di sekolah.
Dalam abjad Arab juga ada fokal-fokal “panjang”, yang dalam penyalinan ditulis menjadi huruf yang diberi garis di atas atau di bawahnya. Karena terbatasnya bentuk huruf-huruf dalam komputer, maka fokal-fokal tersebut ditulis seperti ini: ã, ī, ū.
Bahasa Arab mempunyai 3 deklensi (i’rãb/إعراب), yaitu perubahan bunyi pada akhir kata mengikuti kasus-kasus nominative/مرفوع , accusative/منصوب dan genitive/مجرور , dan dua dimensi waktu (tense), yaitu al-mãdhi/الماضى (perfect) dan al-mudhãri’/المضارع (imperfect).
Secara umum, kalimat Bahasa Arab dibentuk dalam susunan katakerja-pelaku-sasaran (فِعل-فاعل-مفعول - jumlah fi’liyah). ∆
Catatan:
Tulisan ini adalah terjemahan dari kata pengantar dalam program pelajaran Bahasa Arab Babel Arabic yang diproduksi oleh Islambase Publications, www.islambase.co.uk
Sedikit keterangan dan tambahan disertakan, karena tulisan aslinya ditujukan kepada para pengguna bahasa Inggris. (AH)
Bahasa Arab terbagi menjadi tiga kelompok terpisah, yaitu: Bahasa Arab Klasik tertulis; Bahasa Arab Modern Standar tertulis; dan Bahasa Arab percakapan (lisan).
Bahasa Arab klasik tertulis pada dasarnya didefinisikan sebagai Bahasa Arab yang digunakan dalam Al-Qurãn dan literatur terawal yang dijumpai di semenanjung Arabia, tapi juga mewujud menjadi inti dari banyak literatur setelahnya, bahkan sampai masa kita sekarang.
Dalam hubungan dengan Al-Qurãn, bahasa Arab juga ditetapkan sebagai bahasa sakral, karena merupakan bahasa asli Al-Qurãn, dan semua terjemahan ke bahasa lain pasti mengurangi kualitas wahyu.
Bahasa Arab Modern Standar adalah modernisasi dari bentuk-bentuk (struktur) Bahasa Arab klasik, yang juga memasukkan kosa kata dari dunia modern serta menambahkan dari banyak dialek yang berlaku dalam percakapan di dunia Arab.
Bahasa Arab percakapan adalah bentuk bahasa Arab campuran, yang banyak variasinya, yang sering mengesankan adanya pengaruh kuat dari bahasa-bahasa lokal (yang digunakan sebelum mengenal bahasa Arab). Perbedaan di antara berbagai variasi Bahasa Arab percakapan bisa begitu besar, sehingga menyebabkan mereka menjadi saling tidak memahami (tidak bisa berkomunikasi!). Karena itu, benarlah bila dikatakan bahwa bahasa-bahasa Arab percakapan itu bisa dinamai sesuai wilayah berlakunya. Jadi, bisa dikatakan bahwa Bahasa Arab percakapan itu adalah Bahasa Arab Maroko, Bahasa Arab Kairo, Bahasa Arab Syuriah, dan seterusnya.
Fakta tentang Bahasa Arab
Bahasa Arab adalah bahasa yang sangat ketat dalam urusan tatabahasa (grammar). Hampir semua kata benda dan kata kerjanya dibentuk dari 3 huruf mati (consonant). Dari 3 huruf mati itulah serangkaian kata dikembangkan – menjadi 10 bentuk kata kerja, dan banyak kata benda dengan jenis laki-laki dan wanita. Sebagai misal, s-l-m (sin, lãm, mīm – س ل م) adalah akar dari iSLaM, muSLiM, SaLaM (damai), SaLaMah (keselamatan; keamanan), dan lain-lain.
Bila dibandingkan tatabahasa Barat, tatabahasa Bahasa Arab lebih sederhana, tapi memiliki kosakata yang kaya, melebihi banyak bahasa Barat.
Bahasa Arab mempunyai huruf-huruf abjadiyah, yang bentuknya masing-masing sangat berbeda, yang ketika satu sama lain digabungkan menjadi kata-kata bentuk-bentuknya berubah-ubah pula.
Abjad huruf Arab adalah hasil pengembangan dari huruf-huruf Nabatean, salah satu dari bahasa-bahasa Aram Barat (West Aramaic) yang tumbuh di Timur Tengah kuno.
Tulisan Bahasa Arab mencakup 28 huruf Latin, termasuk 3 fokal (a, i, u, tapi I sering digunakan untuk y, dan u untuk w). Karena beberapa wilayah Arab mempunyai dialek sendiri, maka huruf ‘baru’ pun ditambahkan. Suara-suara yang tidak ada padanannya dalam abjad Arab, seperti p, g, v, ditulis dengan huruf Arab asli tapi disertai tanda-tanda tertentu.
Ada sejumlah huruf Arab yang tidak bisa disalin ke huruf Latin, seperti خ/kh (sama seperti ch dalam bahasa Jerman), غ/gh (lebih lembut dari خ/kh), ع/’a (suara yang keluar dari belakang tenggorokan dan berhenti di tenggorokan), ط/th, ظ/zh, ش/sy, ث/ts.
Huruf hamzah (ء) adalah huruf yang unik, karena tidak diucapkan. Dalam penyalinan (transkripsi) biasanya ditandai dengan ‘ saja.
Fokal dalam huruf Arab bukanlah berupa huruf, tapi hanya tanda-tanda (harakah; harakat) yang ditambahkan pada huruf-huruf. Dalam hal-hal tertentu, harakat bahkan tidak pula ditulis. Kata “Muhammad”, misalnya, hanya ditulis mhmd/محمد (mīm-hã-mīm-dãl).
Harakat hanya digunakan untuk menandai kasus-kasus (kebahasaan) tertentu, seperti untuk menghilangkan keraguan atas pengertian suatu kata, atau dalam buku-buku bacaan anak-anak di sekolah.
Dalam abjad Arab juga ada fokal-fokal “panjang”, yang dalam penyalinan ditulis menjadi huruf yang diberi garis di atas atau di bawahnya. Karena terbatasnya bentuk huruf-huruf dalam komputer, maka fokal-fokal tersebut ditulis seperti ini: ã, ī, ū.
Bahasa Arab mempunyai 3 deklensi (i’rãb/إعراب), yaitu perubahan bunyi pada akhir kata mengikuti kasus-kasus nominative/مرفوع , accusative/منصوب dan genitive/مجرور , dan dua dimensi waktu (tense), yaitu al-mãdhi/الماضى (perfect) dan al-mudhãri’/المضارع (imperfect).
Secara umum, kalimat Bahasa Arab dibentuk dalam susunan katakerja-pelaku-sasaran (فِعل-فاعل-مفعول - jumlah fi’liyah). ∆
Catatan:
Tulisan ini adalah terjemahan dari kata pengantar dalam program pelajaran Bahasa Arab Babel Arabic yang diproduksi oleh Islambase Publications, www.islambase.co.uk
Sedikit keterangan dan tambahan disertakan, karena tulisan aslinya ditujukan kepada para pengguna bahasa Inggris. (AH)